Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulkifli: PAN Bukan Oposisi, melainkan Mitra Kritis Pemerintah

Kompas.com - 12/02/2020, 18:53 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengatakan, ia tak ingin PAN disebut pihak oposisi.

Namun, menurut Zulkifli, PAN akan menjadi mitra kritis terhadap pemerintah dan memberikan solusi terhadap persoalan bangsa.

"Saya mengatakan tadi jelas, kita tidak masuk isu oposisi. Kita akan jadi mitra yang kritis bisa menjadi memberikan solusi terhadap persoalan bangsa yang kita hadapi, jadi kalau masuk (koalisi pemerintah) tidak, oposisi tidak," kata Zulkifli di Hotel Claro, Kendari, Rabu (12/2/2020).

Baca juga: Zulkifli Hasan Sebut PAN Akan Rugi jika Ikuti PKS Jadi Oposisi

Zulkifli menyoroti bergabungnya Partai Gerindra ke koalisi pemerintahan serta Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan.

Menurut dia, PAN akan tetap pada posisinya seperti saat ini yaitu di luar pemerintah, tetapi membuka kerja sama dengan partai manapun untuk Pilkada 2020.

"Sekarang malah Pak Prabowo sudah jadi menhan kan, terus ditanya lagi tadi saya apakah nanti diajak mengirim, 'Ndak' saya bilang, cukup Pak Prabowo saja dari sana (koalisi pemerintah), Pak Prabowo sudah jadi menteri sudah ada satu lagi di sana, cukup. Saya (PAN) di luar saja," ujar dia.

Seperti diketahui, pada Pilpres 2019, PAN bergabung dengan PKS, Partai Demokrat, dan Partai Gerindra mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Namun, Pasangan Prabowo-Sandi gagal menang dalam Pilpres 2019 dan pasangan Jokowi- Ma'ruf keluar sebagai pemenang.

Adapun Partai Gerindra akhirnya memutuskan bergabung dengan koalisi pemerintah setelah berbagai pertemuan Prabowo Subianto ke para ketua umum partai koalisi pemerintah.

Baca juga: Tutup Kongres V PAN, Zulkifli Minta Maaf pada Amien Rais

Prabowo pun ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia dalam kabinet Indonesia Maju.

Hingga saat ini, partai tidak bergabung dengan koalisi pemerintah adalah PKS, Partai Demokrat dan PAN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com