Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demam Berdarah Merebak, Menkes Imbau Masyarakat Tenang dan Jaga Lingkungan

Kompas.com - 28/01/2020, 13:43 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto meminta masyarakat tetap tenang menghadapi demam berdarah dengue (DBD) yang kini mulai merebak.

Terawan memastikan, pihaknya akan mengantisipasi DBD melalui standar operasional prosedur yang sesuai.

"Tenang saja, kita juga sudah sesuai SOP-nya," kata Terawan di Gedung Kemenkes, Jakarta Selatan, Selasa (28/1/2020).

Baca juga: Jumlah Penderita DBD Bertambah Jadi 224 Orang, 2 Balita Meninggal

Terawan mengatakan, dinas kesehatan di setiap daerah telah menyiagakan jajaran mereka yang khusus menangani pengendalian penyakit menular.

Dinas kesehatan di tiap wilayah pun dipastikan siap untuk memenuhi kebutuhan penanggulangan virus DBD.

"Terus memantau, terus mensupport apa yang dibutuhkan," ujar Terawan.

Meski demikian, Terawan tetap mengingatkan masyarakat mengenai pentingnya upaya pencegahan. Ia mendorong seluruh warga untuk menerapkan gaya hidup sehat.

"Pencegahan dengan melakukan, memberikan informasi-informasi kepada masyarakat itu sangat penting. Ya (untuk mencegah) DBD, lingkungannya, sanitasinya juga harus baik," kata Terawan.

Untuk diketahui, virus demam berdarah dengue (DBD) melanda sejumlah daerah di Indonesia.

Di Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur misalnya, jumlah penderita DBD dilaporkan terus bertambah.

Plt Kadis Kesehatan Sikka Petrus Helermus mengungkapkan, jumlah penderita DBD di bulan Januari sudah mencapai ratusan.

"Hingga saat ini, jumlah penderita yang dirawat di RSUD Tc Hillers Maumere sebanyak 224 orang. Dari jumlah itu, 2 orang meninggal dunia. Yang meninggal itu anak di bawah lima tahun," ungkap Petrus, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (28/1/2020).

Baca juga: Ini Beda Demam Berdarah (DBD) dengan Demam Biasa

Pada minggu lalu, wabah DBD juga telah merebak di Tangerang Selatan, Banten.

Setidaknya, 20 orang mengalami gejala penyakit yang disebabkan karena gigitan nyamuk Aedes aegypti itu.

"Ada 20 orang baru suspect (gejala). Kalau penderita kan itu sudah ada hasil lab (labolatorium) yang menyatakan kalau dia DBD, ini baru perkiraan," kata Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes Tangsel, Tulus Muladiyono saat dihubungi Kompas.com, Jumat (17/1/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com