Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solusi Cegah Banjir Kata Pengamat: Relokasi Warga, Revitalisasi Sungai, dan Tambah RTH

Kompas.com - 03/01/2020, 16:04 WIB
Dani Prabowo,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti Nirwono Yoga mengatakan, pemerintah harus melakukan langkah taktis untuk mengatasi persoalan banjir di DKI Jakarta.

Pertama, dalam waktu dekat setelah persoalan teratasi, Pemprov DKI Jakarta perlu mengevaluasi keberadaan permukiman yang terkena dampak banjir.

“Misal, jika ada permukiman di bantaran kali yang terdampak banjir, pastikan untuk direlokasi segera tahun ini juga,” kata Nirwono kepada Kompas.com, Jumat (3/1/2020).

Baca juga: Naturalisasi Ala Singapura, Selain Atasi Banjir, Sungai Jadi Jernih

Relokasi, menurut dia, juga harus dilakukan bagi warga yang tinggal di daerah resapan air seperti situ, danau, embung dan waduk ke rumah susun terdekat yang telah disediakan pemprov.

Kemudian, perlu adanya penataan di sepanjang bantaran sungai di 13 sungai yang ada, baik dengan metode normalisasi maupun naturalisasi atau dengan perpaduan keduanya.

“Revitalisasi juga tepian 109 situ, danau, embuk, waduk yang ada di Jakarta,” kata dia.

Di samping itu, perlu dilakukan rehabilitasi saluran air secara bertahap dengan revitalisasi jalur pedestrian atau trotoar yang kini tengah dilakukan Dinas Bina Marga.

“Saluran air di Jakarta ini hanya 33 persen yang berfungsi dengan baik,” kata dia.

Baca juga: Ketua DPRD Sebut Pemprov DKI Tak Siap Hadapi Banjir

Ia juga menyampaikan, Pemprov DKI juga harus menambah ruang terbuka hijau (RTH) yang ada.

Saat ini, RTH yang berfungsi sebagai daerah resapan air kota hanya sekitar 9,9 persen dari total luas wilayah. Seharusnya, menurut dia, RTH tersebut mencapai 30 persen dari total wilayah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com