Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bambang Soesatyo: Penunjukan Irjen Listyo sebagai Kabareskrim Sangat Tepat

Kompas.com - 06/12/2019, 13:52 WIB
Dani Prabowo,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua MPR Bambang Soesatyo menilai penunjukan Irjen Listyo Sigit sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri sudah tepat.

Kepala Divisi Propam Polri itu dianggap memiliki pengalaman yang cukup untuk menggantikan posisi Jenderal Pol Idham Azis, yang kini telah menjabat sebagai Kapolri.

Sebelum menjabat sebagai Kadiv Propam sejak 2018, Listyo pernah menjabat sebagai Kapolda Banten (2016-2018) dan ajudan Presiden Joko Widodo pada 2014-2016.

“Penilaian utama untuk menduduki sebuah amanah jabatan adalah rekam jejak yang teruji dan kualitas diri yang mumpuni,” kata Bambang dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Jumat (6/12/2019).

“Penunjukan Irjen Listyo Sigit Prabowo sebagai Kabareskrim sangat tepat,” imbuh dia.

Baca juga: Kapolri Tunjuk Kadiv Propam Irjen Listyo Sigit sebagai Kabareskrim

Bambang berharap, Kabareskrim baru segera tancap gas untuk menyelesaikan sejumlah kasus hukum yang ada, baik di tingkat penyelidikan maupun penyidikan.

“Dan yang terpenting, tidak menjadikan hukum sebagai barang dagangan, melainkan menjadikan hukum sebagai panglima menegakan kebenaran dan keadilan,” ujarnya.

Lebih lanjut Bambang mengatakan, ada sejumlah tantangan berat yang akan dihadapi Listyo sebagai Kabareskrim baru.

Mulai dari meningkatkan kualitas dan profesionalitas sumber daya manusia (SDM) penyidik hingga penyediaan teknologi penyidikan berkualitas yang dapat membantu kinerja penyidik.

“Sehingga, bisa menegakkan hukum secara prima baik kepada saksi, ahli, maupun tersangka,” ucapnya.

Selain itu, Listyo diharapkan dapat meningkatkan sinergi antarpenegak hukum dan pemangku kepentingan lainnya.

Kemudian aktif untuk turun ke kampus, organisasi kemasyarakatan, pemuka agama, ataupun kalangan lainnya guna meningkatkan kesadaran hukum di masyarakat.

"Paradigma Bareskrim ke depan perlu diubah bukan dengan seberapa banyak berhasil menyelesaikan perkara, melainkan seberapa banyak mampu menekan terjadinya pelanggaran hukum di masyarakat. Memasyarakatkan hukum menjadi tugas dan tantangan Bareskrim yang tak mudah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com