Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNN: Penyalah Guna Narkoba di Indonesia Naik 0,03 Persen

Kompas.com - 06/12/2019, 06:05 WIB
Diamanty Meiliana

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebutkan, tingkat penyalah guna narkotika dan obat-obatan berbahaya mengalami kenaikan sebesar 0,03 persen.

"Narkoba ini bukan hanya di Indonesia, ya. Di seluruh dunia hampir sama, tetapi di Indonesia meningkat 0,03 persen," kata Kepala BNN Komjen Pol Heru Winarko, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (5/12/2019), dikutip dari Antara.

Menurut dia, jumlah penyalah guna narkoba di Indonesia diperkirakan mencapai lebih kurang 3,6 juta orang dari rentang usia 15-65 tahun.

Baca juga: Jelang Pemindahan Ibu Kota, BNN Antisipasi Masuknya Jaringan Narkoba

Ia mengatakan, jenis narkoba yang paling banyak disalahgunakan adalah ganja, yang terdata mencapai sekitar 63 persen.

"Yang paling banyak menggunakan, 63 persen adalah jenis ganja. Jadi kita sekarang fokus di Aceh, di beberapa daerah, pemusnahan lahan-lahan ganja kita lakukan," katanya.

Heru memastikan berbagai upaya terus dilakukan BNN untuk mengurangi tingkat penyalahgunaan narkoba, termasuk menyosialisasikan agar jangan sekali-kali mencoba narkoba.

Baca juga: Temui Mahfud MD, BNN Minta Solusi soal Terpidana Mati Kasus Narkoba

Sementara itu, Deputi Pemberantasan BNN Irjen Pol Arman Depari menjelaskan, persoalan narkoba sudah menjadi persoalan yang dihadapi banyak negara.

"Memang narkotika itu tidak pernah ada satu negara saja yang terlibat. Kalau dia sudah sindikat internasional," katanya.

Menurut Arman, masuknya narkoba biasanya dari Malaysia sebagai transit, sedangkan sumber barang berasal dari sindikat di Laos, Myanmar, dan Thailand.

"Nah, dari sini sudah jelas kita lihat bahwa sindikat yang terlibat terdiri dari beberapa kebangsaan. Kalau kita lihat dari sumber barangnya maka juga mereka berada di teritorial beberapa negara," katanya.

Kompas TV Badan Narkotika Nasional, Kepolisian Polda Jawa Barat dan Mabes Polri menggerebek rumah yang dijadikan pabrik narkotika jenis PCC di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Dari hasil penggerebekan petugas menyita jutaaan butir pil PCC siap edar. Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Irjen Arman Depari menyatakan penggerebekan pabrik pembuatan pil PCC di Tasikmalaya ini merupakan hasil pengembangan dari tersangka yang telah ditangkap terlebih dahulu. Dari penggerebekan sebanyak 9 tersangka ditahan. Para tersangka menyatakan 7 mesin yang disita mampu memproduksi 120.000 butir pil PCC per hari. Para tersangka dijerat Undang-Undang Narkotika dengan ancaman hukuman minimal 20 tahun penjara. Dan kini petugas masih terus melakukan penyelidikan karena diduga masih ada pelaku lain. Sebelumnya Badan Narkotika Nasional mengungkap pabrik pembuatan narkoba Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Dari rumah yang juga sebagai tempat pembuatan sumpit itu petugas menemukan ribuan narkoba jenis pil PCC dan sejumlah alat pencetak pil. Dua pelaku yang diduga sebagai pegawai pabrik ditangkap. #PabrikNarkotika #Tasikmalaya #BNN
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com