Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukit Soeharto Masuk Wilayah Ibu Kota Baru untuk Direhabilitasi

Kompas.com - 28/08/2019, 19:30 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan, Bukit Soeharto termasuk dalam wilayah ibu kota baru di Kalimantan Timur.

Posisinya berada di irisan Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara. Namun, taman hutan raya itu tak akan digusur menjadi area perkantoran pemerintah.

Justru, area tersebut akan dilestarikan.

“Bukit Soeharto dimasukkan bukan buat dipakai, tetapi dijadikan hutan konservasi, Presiden maunya hutan konservasi direhabilitasi,” ujar Bambang saat berkunjung ke Menara Kompas, Jakarta, Rabu (28/8/2019).

Baca juga: Alasan Pemerintah Coret Bukit Soeharto dari Calon Ibu Kota Baru

Bambang mengatakan, salah satu perhatian pemerintah dalam menetapkan ibu kota baru adalah tidak mengganggu hutan di Kalimantan yang menjadi salah satu paru-paru dunia.

Bukit Soekarno seluas 61.850 hektare itu pun dicoret jadi calon ibu kota negara baru.

Ditambah lagi, di kawasan itu terdapat area tambang baru bara, baik yang masih aktif maupun bekas galian.

“Mumpung sudah rusak, rusak saja sekalian. Kita jadikan kota, tetapi kami tidak mau kayak begitu,” kata Bambang.

“Kita pilih lokasi yang tidak menggangu hutan lindung,” ucap dia.

Baca juga: Bukit Soeharto Kalimantan Timur, Kawasan Konservasi Masa Orde Baru Calon Pengganti Ibu Kota RI

Bambang mengakui, secara geografis, kawasan Bukit Soeharto merupakan area yang ideal karena diapit persis dua kota besar, yakni Balikpapan dan Samarinda.

Namun, dengan pertimbangan lingkungan tersebut, maka pemerintah menggeser ibu kota baru ke wilayah Sepaku, Penajam Passer Utara dan Semboja, Kutai Kartanegara.

“Bukit Soeharto kita masukkan sengaja, untuk direhabilitasi. Karena kalau kita diamkan saja, tidak jadi ibu kota, susah nahan orang nanam sawit dan penjarahan yang ada,” kata Bambang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com