Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Kalla: Dakwah Jangan Melebar, Jangan Sering Tabrakan...

Kompas.com - 22/08/2019, 15:18 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan para pemuka agama dalam berdakwah agar tidak melebar atau bertabrakan dengan topik yang disampaikan.

Ia mengatakan, sikap setiap orang boleh berbeda tetapi tidak boleh saling menyalahkan.

Masing-masing orang, kata dia, saat berdakwah pasti membicarakan tentang keyakinannya tetapi dalam menyampaikannya tak selalu sama.

"Tidak mungkin sama, cuma bagaimana dakwah itu jangan jadi melebar. Jangan sering tabrakan," kata Kalla di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2019).

Baca juga: Ustaz Abdul Somad Tegaskan Ceramahnya yang Viral Ditujukan untuk Umat Muslim

Sebelumnya, ia juga sudah menyampaikan agar dakwah yang disampaikan para pemuka agama harus menyerukan kedamaian.

Selain itu dakwah yang disampaikan juga harus menjadikan seluruh negeri ini rahmatan lilalamin melalui dakwah yang menyejukkan.

Baca juga: MUI Harap Klarifikasi Ustaz Abdul Somad Dinginkan Suasana

Belakangan, masalah dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Ustaz Abdul Somad (UAS) mengemuka.

UAS dilaporkan ke polisi dengan tudingan penistaan agama karena ceramahnya dianggap telah menistakan simbol agama lain.

Kompas TV Majelis Ulama Indonesia akan melakukan silaturahmi antar-tokoh masyarakat dan tokoh lintas agama dalam menindak-lanjuti video Ustaz Abdul Somad yang viral dan menuai kontroversi di masyarakat. MUI Pusat memanggil Ustaz Abdul Somad setelah videonya menuai kontroversi dan dilaporkan sejumlah pihak ke polisi. Pemanggilan untuk mengklarifikasi sekaligus meminta keterangan Abdul Somad terkait latar belakang dan maksud video ceramah itu. Setelah dialog tertutup MUI memutuskan akan bersilaturahmi dengan tokoh lintas agama untuk meredam ketegangan. Sementara Abdul Somad menyatakan video itu berisi ceramah subuh yang dilakukan 3 tahun lalu. Ia hanya menjawab pertanyaan di hadapan peserta kajian. #UstazAbdulSomad #CeramahViral #MUI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com