Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Ali Kalora Cs Punya Kaki Tangan di Kampung-kampung

Kompas.com - 24/07/2019, 22:37 WIB
Devina Halim,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora diduga memiliki kaki tangan di wilayah perkampungan.

Kaki tangan tersebut diduga menyerahkan dana dari petinggi Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Indonesia berinisial S alias Daniel alias Chaniago kepada kelompok yang sedang bersembunyi di daerah Parigi Moutong, Sulawesi Tengah tersebut.

"Ada kaki tangannya, di kampung-kampung," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (24/7/2019).

Baca juga: Polri: Kelompok Teroris JAD dan MIT Berkomunikasi

Kendati demikian, polisi masih mendalami identitas kaki tangan kelompok tersebut.

Menurut dia, para kaki tangan Ali Kalora cs akan kesulitan untuk menjangkau kelompok itu karena sudah dikepung oleh Satuan Tugas (Satgas) Tinombala.

Dengan posisi yang sudah semakin tersudut, menurut Dedi, kelompok tersebut dapat diamankan Satgas Tinombala.

"Tinggal menunggu waktu saja, kalau dukungan mereka sudah habis mereka akan semakin terpojok, saya punya keyakinan Satgas Tinombala dapat menangkap Ali Kalora," ujar dia. 

Keterkaitan antara kedua kelompok teroris tersebut terungkap setelah Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri mengamankan seorang terduga teroris berinisial N (39) di Berok Nipah, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Kamis (18/7/2019) lalu.

Menurut keterangan polisi, N diberi perintah oleh S alias Daniel alias Chaniago untuk memberikan dana kepada kelompok MIT.

Baca juga: Polri: Kelompok Teroris JAD dan MIT Berkomunikasi

Dedi mengatakan bahwa S tidak tergabung dalam kelompok MIT. S hanya berperan mengirim logistik kepada kelompok tersebut.

"Ternyata dia juga sesuai arahan dari mastermind-nya memberikan aliran dana juga kepada MIT Poso," kata Dedi saat konferensi pers di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (23/7/2019).

S yang juga merupakan otak atau mastermind sejumlah aksi teror di Indonesia diduga berada di Khurasan Afghanistan. Polri sudah memasukan S pada Daftar Pencarian Orang (DPO).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com