KOMPAS.com - Sebuah pengumuman berisi imbauan agar waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa bumi dan tsunami yang ditujukan untuk masyarakat wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) muncul di dunia maya.
Beberapa warganet di Twitter menanyakan kebenaran informasi tersebut dengan me-mention akun resmi Twitter Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), @infoBMKG.
Tangkapan layar memperlihatkan jika surat tersebut dikeluarkan oleh BMKG Mataram, pada hari yang sama dengan peristiwa gempa bumi bermagnitudo 7.0 di Ternate, Maluku Utara pada Minggu (7/7/2019).
Di dalamnya memuat informasi bahwa wilayah selatan Lombok berpotensi terjadi gempa bumi dan tsunami.
Berikut bunyi suratnya:
Nomor: GF.102/249/KMTR/VII/2019
Menanggapi informasi yang beredar mengenai informasi potensi gempabumi dan tsunmai di Selatan Lombok yang dimuat oleh Suara Lombok News maka kami menyampaikan pernyataan sebagai berikut:
Bagi masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) dan sekitarnya diharapkan tetap tenang dan meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam upaya Pengurangan Resiko Bencana dan selalu melihat informasi terkini terkait kejadian gempabumi dan tsunmai di Indonesia melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Intagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), melalui mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau @infobmkg.
Kepala Bagian Humas BMKG Taufan Maulana membenarkan bahwa pesan tersebut dikeluarkan BMKG.
"Resmi dari kepala unit pelaksana teknis di sana," kata Taufan saat dihubungi Kompas.com, Selasa (9/7/2019) sore.
Taufan menegaskan, surat pemberitahuan tersebut dikeluarkan untuk mengingatkan masyarakat agar selalu waspada terhadap segala kemungkinan bencana yang akan terjadi.
Dengan demikian, kesadaran masyarakat terkait bencana pun meningkat.
"Harapannya ke depan masyarakat akan lebih mandiri dan tangguh dalam menghadapi semua potensi-potensi bencana yang ada, baik itu disebabkan karena hirdometeorologi maupun geologi," ujar dia.
Menurut Taufan, adanya surat tersebut dapat disikapi masyarakat secara bijak.
"Masyarakat tidak perlu panik," kata Taufan.
Taufan menjelaskan, pihaknya selalu melakukan pemantauan kondisi di Indonesia, apalagi hampir seluruh wilayah Indonesia rawan terhadap potensi gempa.
Lebih dari itu, mitigasi dan adaptasi terhadap bencana yang bisa saja kapan terjadi, serta memperhatikan bangunan-bangunan di wilayah rawan gempa juga menjadi hal penting.
"Kita ambil aspek positif dari informasi tersebut. Membangun masyarakat yang mandiri dan sadar terhadap semua potensi bencana," papar Taufan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.