Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Jokowi, Asosiasi UMKM Minta Pajak 0 Persen untuk Usaha Kecil-Mikro

Kompas.com - 18/06/2019, 19:25 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi UMKM Indonesia meminta Presiden Joko Widodo mencontoh China dalam hal penerapan pajak bagi sektor UMKM-nya. Khususnya Pajak Penghasilan (PPh) final.

Hal tersebut diungkapkan oleh pengurus asosiasi ketika bertemu Presiden di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (18/6/2019).

"Kami mohon usaha mikro-kecil ikuti China pada 2020 dengan tarif nol persen. Yang menengah enggak apa-apa 2,5 persen. Tapi kalau mikro-kecil kita ikuti nol persen," ujar ketua asosiasi Ikhsan Ingratubun, seusai pertemuan.

Baca juga: Presiden Jokowi Minta Masukan dari Pengusaha Kecil dan Menengah

Asosiasi menilai, pajak yang dikenakan pemerintah kepada pelaku UMKM terlalu memberatkan. Keberadaan pajak dirasa masih berat meskipun pemerintah sudah sempat menurunkan nilainya pada 2018.

Sekadar gambaran, tahun 2018 lalu, Kementerian Keuangan menurunkan PPh kepada pelaku sektor UMKM dari 1 persen menjadi 0,5 persen melalui Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018.

Meski demikian, aturan tersebut berlaku merata bagi seluruh pelaku, baik di sektor kecil-mikro, maupun pada sektor menengah yang memiliki omzet di bawah Rp 4,8 miliar per tahun.

Baca juga: Jokowi: Saya Juga Dulu Pengusaha Kecil, Mulai dari Nol

Dengan demikian, asosiasi yakin sektor kecil-mikro akan jauh lebih berkembang lagi.

Diberitakan, Presiden Jokowi meminta masukan kepada dirinya mengenai kebijakan apa yang harus dilakukan pemerintah ke depan demi mendongkrak sektor UMKM.

Sebab, menurut Presiden, peluang pengembangan UMKM di Indonesia masih sangat besar. Pemerintah mencatat, jumlah pelaku UMKM di Tanah Air saat ini sebanyak 62,9 juta orang.

Kompas TV Calon Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat periode 2019-2023, Muddai Madang mendeklarasikan visi misi di hadapan induk cabang olahraga. Beberapa induk cabor, mendukung visi misi pengusaha 59 tahun ini untuk dapat menjadikan olahraga berkembang, dan bergerak ke arah industrialisasi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com