Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Shalat Id di Masjid Nurul Wathan Hambalang

Kompas.com - 05/06/2019, 07:10 WIB
Kristian Erdianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menunaikan Shalat Id di Masjid Nurul Wathan di Hambalang, Bogor, Rabu (5/6/2019).

Masjid Nurul Wathan terletak di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, dan diresmikan oleh Prabowo pada Rabu (17/4/2019) lalu.

"Pak Prabowo akan shalat Id di Masjid Nurul Wathan yang ada di Hambalang," ujar juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga (BPN) Andre Rosiade, saat dihubungi, Selasa (4/6/2019).

Baca juga: Untuk Pertama Kalinya, Warga Shalat Id di Masjid yang Baru Diresmikan Prabowo

Setelah itu, menurut Andre, Prabowo akan menggelar halal bihalal dengan mengundang masyarakat sekitar dan tokoh-tokoh Partai Gerindra.

Sesuai kebiasaan, Prabowo kemudian berkeliling ke kediaman tokoh-tokoh politik senior di Jakarta.

Namun Andre belum mengetahui siapa saja tokoh-tokoh senior yang akan ditemui Prabowo.

"Setelah itu biasanya beliau keliling," kata Andre.

Baca juga: Jokowi dan Prabowo Diharapkan Bertemu Saat Momen Lebaran

Pantauan Kompas.com, Sejak pukul 06.00 WIB warga mulai berdatangan ke area kediaman Prabowo.

Sebagian besar warga yang datang menggunakan kendaraan roda dua. Ada juga yang menaiki mobil bak terbuka.

Mereka yang akan shalat di Masjid Nurul Wathan harus melalui pos penjagaan. Sementara awak media tidak diperbolehkan meliput di dalam area kediaman Prabowo.

Wartawan yang akan shalat diizinkan masuk namun tidak boleh membawa ponsel, kamera dan alat perekam.

Kompas TV Presiden ke-3 RI, BJ Habibie meminta Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto agar keduanya segera bertemu. BJ Habibie juga mengatakan seandainya Prabowo Subianto memberikan selamat kepada Joko Widodo sebagai Presiden terpilih dan menjadi oposisi sehingga bisa saling berkontribusi untuk Negara. #bjhabibie #jokowi #prabowosubianto
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com