Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Usma ke Presiden Jokowi, Jakarta Aman

Kompas.com - 27/05/2019, 14:05 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Usma (64) menyampaikan harapannya kepada Presiden Joko Widodo saat bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (27/5/2019).

"Saya minta aman-aman saja, aman saja Jakarta," ujar Usma, usai pertemuan.

Usma merupakan pemilik kios kecil di Jalan Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat. Pada 22 Mei 2019 lalu, perusuh menjarah kiosnya kemudian membakarnya hingga tidak bersisa.

Total, kerugian yang diderita atas kiosnya yang telah ia jadikan mata pencaharian selama 25 tahun lalu itu mencapai Rp 20 juta.

Baca juga: Setelah Rajab dan Ismail, Giliran Usma yang Diterima Presiden Jokowi

Apabila Ibu Kota aman, Usma mengaku, dapat dengan nyaman mencari uang untuk keluarganya di Kuningan, Jawa Barat.

Atas harapan Usma, Presiden berkomitmen menjaga keamanan. Presiden sekaligus berpesan agar Usma tidak patah arang setelah menjadi korban kerusuhan pihak tak bertanggung jawab.

"Presiden suruh saya jualan lagi saja, kerja keras lagi," ujar Usma.

Baca juga: Tak Hanya Dapat Bantuan Modal, Usma Juga Diberi 4 Potong Baju oleh Jokowi

Usma telah mendapatkan bantuan modal usaha dari Presiden Jokowi. Ia tak mau mengungkap berapa nilai bantuan tersebut.

Kini, rencananya Usma akan kembali ke kampung halaman terlebih dahulu. Ia dan keluarganya akan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah di sana.

Setelah Lebaran, ia akan kembali ke Ibu Kota untuk menata kios agar bisa kembali berdagang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Basuki Bakal Putus Status Tanah IKN Usai Jadi Plt Kepala Otorita, Mau Dijual atau Disewakan

Basuki Bakal Putus Status Tanah IKN Usai Jadi Plt Kepala Otorita, Mau Dijual atau Disewakan

Nasional
Pemerintah Lanjutkan Bantuan Pangan Beras, tapi Tak Sampai Desember

Pemerintah Lanjutkan Bantuan Pangan Beras, tapi Tak Sampai Desember

Nasional
Saksi Sebut Penyidik KPK Sita Uang Miliaran Usai Geledah Kamar SYL

Saksi Sebut Penyidik KPK Sita Uang Miliaran Usai Geledah Kamar SYL

Nasional
PAN Tak Masalah Tim Sinkronisasi Prabowo Hanya Diisi Orang Gerindra

PAN Tak Masalah Tim Sinkronisasi Prabowo Hanya Diisi Orang Gerindra

Nasional
Istana Sebut Wakil Kepala Otorita IKN Sudah Lama Ingin Mundur

Istana Sebut Wakil Kepala Otorita IKN Sudah Lama Ingin Mundur

Nasional
Bambang Susantono Tak Jelaskan Alasan Mundur dari Kepala Otorita IKN

Bambang Susantono Tak Jelaskan Alasan Mundur dari Kepala Otorita IKN

Nasional
Soal Tim Sinkronisasi Prabowo, PAN: Itu Sifatnya Internal Gerindra, Bukan Koalisi Indonesia Maju

Soal Tim Sinkronisasi Prabowo, PAN: Itu Sifatnya Internal Gerindra, Bukan Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': 58,7 Persen Responden Anggap Penambahan Kementerian Berpotensi Tumpang-Tindih

Survei Litbang "Kompas": 58,7 Persen Responden Anggap Penambahan Kementerian Berpotensi Tumpang-Tindih

Nasional
Survei Litbang “Kompas”: Jumlah Kementerian Era Jokowi Dianggap Sudah Ideal

Survei Litbang “Kompas”: Jumlah Kementerian Era Jokowi Dianggap Sudah Ideal

Nasional
Gus Yahya Sebut PBNU Siap Kelola Tambang dari Negara

Gus Yahya Sebut PBNU Siap Kelola Tambang dari Negara

Nasional
Jokowi Tunjuk Basuki Hadimuljono Jadi Plt Kepala Otorita IKN

Jokowi Tunjuk Basuki Hadimuljono Jadi Plt Kepala Otorita IKN

Nasional
Pengamat: Anies Bisa Ditinggalkan Pemilihnya jika Terima Usungan PDI-P

Pengamat: Anies Bisa Ditinggalkan Pemilihnya jika Terima Usungan PDI-P

Nasional
Hadiri Kuliah Umum di UI, Hasto Duduk Berjejer dengan Rocky Gerung dan Novel Baswedan

Hadiri Kuliah Umum di UI, Hasto Duduk Berjejer dengan Rocky Gerung dan Novel Baswedan

Nasional
Survei Litbang “Kompas”: 34 Persen Responden Setuju Kementerian Ditambah

Survei Litbang “Kompas”: 34 Persen Responden Setuju Kementerian Ditambah

Nasional
Putusan MA: Lukai Akal dan Kecerdasan

Putusan MA: Lukai Akal dan Kecerdasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com