Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Antimafia Bola Tidak Akan Intervensi KLB PSSI

Kompas.com - 20/02/2019, 16:49 WIB
Christoforus Ristianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakt Polri Brigjen (pol) Dedi Prasetyo menegaskan, satgas antimafia bola tidak akan mengintervensi Komite Eksekutif Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang memutuskan untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB).

Dedi menjelaskan, satgas tidak dapat mengintervensi ataupun melakukan pengawasan terhadap KLB tersebut. Mereka hanya fokus menangani pengaturan skor di lembaga PSSI.

“Ini (KLB) internal PSSI, mereka memiliki statuta, itu tidak bisa diinternvensi oleh satgas. Satgas hanya fokus dalam pengaturan skor dan mafia bola di Indonesia. Dalam hal ini, satgas tidak ikut campur dalam internal PSSI,” kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (20/2/2019).

Baca juga: KLB PSSI Bisa Timbulkan Kegaduhan Baru

Sebelumnya, PSSI akhirnya memutuskan diadakan KLB. Demikian hasil rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI pada Selasa (19/2/2019) malam.

Putusan tersebut diambil PSSI dengan mempertimbangkan dinamika yang berkembang dan mendengarkan aspirasi anggota. Hal itu dimaksudkan agar visi dan program berjalan.

Rapat itu dipimpin oleh Plt Ketua Umum Joko Driyono, di Kantor PSSI, Jakarta.

Baca juga: PSSI Pastikan Gelar Kongres Luar Biasa

KLB ini diambil setelah ada perombakan di pucuk pimpinan. Setelah Edy Rahmayadi diputuskan mundur, Joko Driyono juga menjadi tersangka atas kasus perusakan dokumen yang berkaitan dengan pengaturan skor.

Kompas TV Belum tuntasnya pemeriksaan menjadi alasan penyidik belum menahan Joko Driyono. Dari 32 pertanyaan yang disiapkan penyidik, baru 17 pertanyaan yang diselesaikan. Polisi akhirnya memutuskan untuk melanjutkan pemeriksaan Plt Ketua Umum PSSI ini pada hari Kamis, 20 Februari mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok 'E-mail' Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok "E-mail" Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com