Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKN Pastikan Serang Balik Narasi Pesimisme dan Hoaks dari Kubu Prabowo

Kompas.com - 05/02/2019, 09:35 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily menegaskan, capres nomor urut 01 Joko Widodo ingin memberi optimisme kepada masyarakat tentang Indonesia ke depan.

Hal ini berbeda dengan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto yang dalam kampanyenya dinilai selalu menyampaikan pesimisme.

Narasi yang dibawa Prabowo ini, kata Ace, bakal berakibat buruk bagi Indonesia.

"Pak Jokowi ingin menegaskan bahwa kepemimpinannya ke depan lebih mengedepankan program-program yang konkret dan solutif dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang masih dihadapi bangsa ini," kata Ace melalui keterangan tertulisnya, Selasa (5/2/2019).

Baca juga: Jokowi: Kami Menawarkan Optimisme!

"Tidak hanya cukup menebarkan pesimisme dengan mengatakan Indonesia punah, bubar dan lain-lain," sambungnya.

Menurut Ace, Jokowi ingin menyampaikan ke Prabowo bahwa berkampanye hendaknya jangan seperti memercik air di dulang, terkena muka sendiri.

Salah satunya, kata Ace, menuduh orang lain pro asing, sementara selama ini justru Prabowo yang pro asing.

Ia juga meminta kubu Prabowo tak menyerang tanpa data dan fakta.

"Jangan karena ingin mendapatkan dukungan elektoral tapi menutupi prestasi yang telah diraih dari kerja keras orang lain. Rakyat harus diberikan pencerahan secara objektif, jangan disuguhi oleh informasi hoaks dan kebohongan," ujar dia.

Ace menambahkan, pihaknya tidak akan membiarkan pesimisme dan sandiwara terus masuk ke dalam pikiran masyarakat.

Timses Jokowi merasa perlu untuk menyampaikan hal-hal yang positif tentang kinerja pemerintahan, sebab hal itu merupakan prestasi petahana.

Baca juga: Erick Thohir: Jokowi-Maruf Menebarkan Optimisme

"Selagi kubu sebelah tetap menyerang kami dengan narasi pesimistik dan tanpa data-data yang objektif, tentu kami akan menanggapinya dengan serangan balik yang lebih tajam," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com