Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Wapres, Pengusaha Farmasi Keluhkan Obat yang Belum Dibayar RS

Kompas.com - 30/01/2019, 13:59 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan Pengusaha (GP) Farmasi menemui Wakil Presiden Yusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (30/1/2019).

Mereka mengeluhkan tunggakan obat yang belum dibayar sejumlah rumah sakit (RS).

"Kami menyampaikan juga adanya keluhan-keluhan dari anggota GP Farmasi yang bahwa penjualan-penjualan ke RS masih banyak yang belum terbayar, dan ini nilainya cukup besar sehingga akan mengangggu pertumbuhan dan perkembangan industri farmasi," kata Ketua Pengurus Pusat GP Farmasi Tirto Kusnadi seusai bertemu Kalla.

Ia mengungkapkan, tunggakan obat yang belum dibayar RS mencapai Rp 3,6 triliun.

Tirto mengatakan, ada RS yang menunggak 60 hingga 120 hari dihitung dari masa jatuh tempo utang.

Menurut Tirto, Kalla menyatakan pemerintah akan mencarikan jalan keluar dari permasalahan tersebut.

Tunggakan obat ini sebenarnya sudah terjadi sejak sebelum adanya layanan Badan Penyelenggara Jaminan Nasional (BPJS) Kesehatan. Akan tetapi, setelah adanya BPJS Kesehatan, tunggakan membesar.

Sebab, masyarakat saat ini berbondong-bondong menggunakan layanan BPJS Kesehatan.

Sementara itu, kata Tirto, perusahaan farmasi tidak bisa langsung menagih biaya obat ke BPJS, karena harus menunggu pembayaran dari RS.

Di sisi lain, lanjut dia, RS lebih mendahulukan pembayaran tenaga medis, konsumsi pasien, dan selainnya. Sehingga, kata dia, pembayaran obat menjadi prioritas yang kesekian hingga akhirnya menunggak.

Namun, ia optimistis pemerintah bisa menangani keluhan mereka sehingga industri farmasi di Indonesia bisa tetap stabil.

"Pak JK (Jusuf Kalla) sih menurut kami ya bisa menampung apa yang kami sampaikan," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com