Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Surat Optimalisasi Pemenuhan Kebutuhan PNS oleh BKN

Kompas.com - 24/01/2019, 13:40 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com — Beredarnya surat di masyarakat mengenai optimalisasi pemenuhan kebutuhan pegawai negeri sipil (PNS) yang mengatasnamakan Badan Kepegawaian Negara (BKN) dapat dipastikan hoaks.

Surat bodong ini menyatakan bahwa terdapat kekurangan formasi tenaga honorer K-II, sehingga diperlukan pengoptimalan untuk pemenuhan kebutuhan PNS.

Terdapat lampiran berisi kolom nama, tempat, tanggal lahir, nomor induk kependudukan (NIK) dan kabupaten.

Narasi yang beredar:

Dari informasi yang diterima Kompas.com dari Badan Kepegawaian Negara (BKN), surat ini telah diedarkan sebanyak tiga kali dengan lampiran yang berbeda.

Bagian atas surat bodong ini terdapat logo BKN. Adapun nomor surat tersebut adalah K-26-30 V/14-1/2019, K-26-30 V/15-1/2019, dan K-26-30 V/16-1/2019.

Ketiga surat ini seolah-olah ditandatangani oleh Ketua Panitia Seleksi CPNS BKN Supranawa Yusuf. Untuk diketahui, Supranawa Yusuf saat ini menjabat sebagai Sekretaris Utama BKN.

Selain itu, dalam lampirannya tercatat 146 nama yang terbagi dalam ketiga surat ini, disertai tempat tanggal lahir, NIK, dan Kabupaten.

Berikut bunyi salah satu surat tersebut:

Nomor : K-26-30 V/14-1/2019
Lampiran : -
Perihal : Optimalisasi Pemenuhan Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil

Sebagaimana diketahui dalam Peraturan Menteri PANRB Nomor 36 Tahun 2018 pada lampiran disebutkan untuk dapat mengikuti seleksi CPNS Tahun 2018, Tenaga Honorer K-II harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

  1. Usia paling tinggi 35 (tiga puluh tima) tahun masih aktif bekerja terus-menerus sampai sekarang.
  2. Bagi Tenaga Pendidik minimal berijazah Strata 1 yang diperoleh sebelum pelaksanaan seleksi Tenaga Honorer K-II pada tanggal 3 November 2013; dan
  3. Bagi Tenaga Kesehatan berijazah Diploma 3 yang diperoleh sebelum pelaksanaan seleksi Tenaga Honorer K-II pada tanggal 3 November 2013.

Dari total 438.590 tenaga Honorer Kategori II (K-II) yang tercatat dalam database Badan Kepegawaian Negara (BKN) setelah dilakukan penyesuaian dengan Peraturan Menteri PANRB Nomor 36 Tahun 2018, sebanyak 13.345 diantaranya dinyatakan memenuhi syarat unutk mengikuti seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2O18.

Surat palsu yang mengatasnamakan BKNDok. BKN Surat palsu yang mengatasnamakan BKN
Bahwa tingkat kesulitan soal seleksi kompetensi dasar calon pegawai negeri sipil tahun 2018 sangat tinggi dibandingkan dengan soal seleksi kompetensi dasar pada tahun sebelumnya, sehingga mengakibatkan terbatasnya jumlah kelulusan peserta Seleksi Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2018 dan terjadinya disparitas hasil kelulusan antar wilayah sehingga berpotensi tidak terpenuhinya kebutuhan/formasi yang telah ditetapkan Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah perlu dioptimalkan untuk pemenuhan kebutuhan pegawai negeri sipil yang memadai dan tetap mempertimbangkan kualitas agar fungsi pelayanan pemerintah kepada masyarakat dapat lebih baik.

Data tersebut terdapat dalam surat yang dikirimkan Deputi Bidang Informasi Kepegawaian BKN, Kepala Regional BKN, dan Kepala BKD Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota untuk menunggu perkembangan Januari sampai Maret mendatang. Minimal ada kebijakan khusus bagi honorer K-II untuk diangkat PNS berdasarkan Peraturan Menteri yang diundang-undangkan sesuai dengan peraturan presiden.

Ketiga surat palsu tersebut dapat diunduh di sini.

Penelusuran Kompas.com:

Kepala Biro Humas BKN Mohammad Ridwan menegaskan, pihaknya tidak pernah mengeluarkan surat tersebut.

"Saya pastikan bahwa surat ini palsu," kata Ridwan saat dihubungi Kompas.com, Kamis (24/1/2019).

Ridwan menjelaskan bahwa terdapat empat kejanggalan dalam surat, seperti

1. Sekretaris Utama BKN tidak ada urusan dengan optimasi pemenuhan PNS di instansi lain.
2. Nomor surat salah.
3. Isi surat bertentangan dengan NSPK (Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria).
4. Tanda tangan Sekretaris Utama discan atau tidak asli.

Melalui akun resmi Twitter BKN, @BKNgoid, mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap suatu informasi yang mengatasnamakan BKN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com