Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiranto: Kalau Ada yang Bilang RI Akan Punah, Menko Polhukam Paling Tersinggung

Kompas.com - 27/12/2018, 19:10 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto kembali menyinggung soal pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang memprediksi Indonesia akan punah jika dirinya kalah dalam Pilpres 2019.

Wiranto pun mengaku dirinya paling tersinggung dengan pernyataan tersebut. Wiranto merasa disindir bahwa selama ini ia tidak bekerja dengan baik.

"Kalau ada yang mengatakan Indonesia mau punah, paling tersinggung Menko Polhukam, berarti saya enggak bisa jaga negeri ini stabil," kata Wiranto di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (27/12/2018).

Padahal menurutnya, mengutip dari Gallup Global Law and Order 2018, Indonesia dinobatkan sebagai negara teraman ke-9 di seluruh dunia.

Baca juga: Mendagri: NKRI Tidak Akan Punah

Selain itu, menurut US News 2018, Indonesia juga menjadi tujuan investasi yang menjanjikan nomor dua setelah Filipina.

Prestasi tersebut, kata dia, menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang stabil. Ia menjelaskan, investor tidak akan mau berinvestasi di Indonesia jika tidak ada jaminan keamanan di Tanah Air.

"Kalau Indonesia dinobatkan sebagai negara tujuan investasi kedua setelah Filipina, berarti Indonesia dikenal sebagai negara yang stabil," jelas dia.

Selain itu, Wiranto menambahkan, pemilihan umum yang telah dilakukan berkali-kali juga tidak mengancam eksistensi Indonesia.

Oleh karenanya, ia meyakini bahwa negara ini dalam kondisi stabil dan tidak akan punah seperti yang diprediksi Prabowo.

Sebelumnya, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menilai Indonesia akan punah sebab para elite saat ini telah gagal dalam menjalankan amanah rakyat.

Prabowo mengatakan, selama puluhan tahun para elite telah membawa Indonesia ke arah yang keliru. Oleh sebab itu, tidak heran jika Indonesia tumbuh sebagai negara yang lemah.

Hal itu ia katakan saat berpidato pada Konferensi Nasional Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Jawa Barat, Senin (17/12/2018).

"Elite Indonesia selalu mengecewakan, selalu gagal menjalankan amanah dari rakyat Indonesia. Sudah terlalu lama elite yang berkuasa puluhan tahun, sudah terlalu lama mereka memberi arah keliru, sistem yang salah," ujar Prabowo seperti dikutip dari akun YouTube Gerindra TV.

Baca juga: Wapres Kalla: Siapa Pun yang Memerintah, Indonesia Tidak Akan Punah

"Dan saya katakan, bahwa sistem ini kalau diteruskan akan mengakibatkan Indonesia lemah. Indonesia semakin miskin dan semakin tidak berdaya bahkan bisa punah," kata Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Prabowo pun meminta seluruh kader Partai Gerindra untuk berjuang dalam memenangkan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2019.

Di sisi lain, kata Prabowo, rakyat sangat menginginkan perubahan dan pemerintahan yang bersih dari korupsi.

"Karena itu kita tidak bisa kalah. Kita tidak boleh kalah. Kalau kita kalah, negara ini bisa punah," ucap Prabowo.

Kompas TV Apa alasan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto sampai berani menyebut Indonesia bisa punah? apakah ada data yang mendukung pernyataan tersebut? serta bagaimana kubu Jokowi-Maruf menanggapi pernyataan ini? KompasTV akan membahasnya bersama anggota badan komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade, wakil sekretaris jenderal DPP PDIP Erico Sutarduga, serta analis politik dari UIN Syarief Hidayatullah Adi Prayitno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com