Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Forum Santri Bakal Angkat Jokowi Jadi Bapak Santri Indonesia

Kompas.com - 08/12/2018, 15:50 WIB
Reza Jurnaliston,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Forum Santri Indonesia (FSI) akan memberikan penghargaan kepada calon presiden 01 Jokowi Widodo sebagai Bapak Santri Indonesia.

Hal itu disampaikan saat bertemu Ma'ruf Amin, di kediamannya di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, Sabtu (8/12/2018).

"Kita Insya Allah nanti di bulan Maret (2019) akan memberikan penghargaan kepada Presiden. Kita angkat menjadi Bapak Santri Indonesia mutlak," ujar Ketua Umum DPP FSI Irwan Ari Kurnia.

Baca juga: Bertemu Maruf Amin, Forum Santri Indonesia Sampaikan Dukungan di Pilpres 2019

Irwan menjelaskan, pemberian penghargaan itu atas kontribusi Jokowi bagi santri di Indonesia. Salah satunya yakni telah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.

"Presiden Joko Widodo yang telah mengeluarkan keputusan Hari Santri Nasional," kata Irwan.

Forum Santri Indonesia (FSI) juga telah mendeklarasikan mendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019.

Baca juga: Tugu Santri di Karawang, Tugu Penghormatan untuk Para Santri yang Pertama Kali Dibangun

Iwan mengatakan, pihaknya wajib mendoakan dan memberikan dukungan terhadap Ma'ruf. Pasalnya, Ma'ruf adalah seorang kiai.

“Beliau (Ma’ruf) inilah yang berasal dari kiai dan kami sebagai santri berkewajiban mendoakan beliau agar lancar menuju bangsa Indonesia lebih baik,” kata Iwan.

Hal yang sama juga dikatakan Ketua Dewan Pembina FSI, Rokhim Dahuri. Dia mengatakan, pihaknya akan terus mendampingi pasangan Jokowi dan Ma’ruf Amin jika kelak menang Pilpres 2019.

Kompas TV Sapa Santri kali ini akan melihat para santri salafiah atau pesantren tradisional yang ada di kota industri. Berawal dari sekadar mengadakan pengajian di halaman rumah KH. Ahmad Husnan Abdulloh pada 1989, jumlah santri yang awalnya hanya beberapa orang anak lambat laun terus bertambah.<br /> <br /> Dengan sedikit tabungan beliau pun membeli sebidang tanah di wilayah Manyar Gresik. Dari sebidang tanah seluas 130 meter persegi, beliau juga dipercaya oleh seseorang dari wilayah Malang untuk mengelola tanah wakaf yang ada.<br /> <br /> Dengan dua bidang tanah tersebut, beliau lalu mendirikan pondok pesantren kecil bernama <strong>Ushulul Hikmah Al-Ibrohimi</strong>.<br /> <br /> Tidak berhenti itu saja, dengan dibangunnya pesantren di wilayah manyar ini, para santri berdatangan dari berbagai daerah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com