Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kegembiraan Jokowi saat Gubernur Soekarwo Laporkan Harga Bahan Pangan

Kompas.com - 19/11/2018, 13:50 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Krisiandi

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo gembira Gubernur Jawa Timur Soekarwo ikut mengungkapkan kondisi harga bahan pangan di Provinsi Jawa Timur.

"Karena memang di tahun politik seperti ini perlu penjelasan-penjelasan yang lebih kongkret. Kalau perlu, yang menjelaskan itu pimpinan provinsi," ujar Jokowi dalam pidatonya di Unuversitas Muhammadiyah Surabaya pada Senin (19/11/2018).

Menurut Jokowi, apabila kondisi nyata soal harga bahan pangan diklarifikasi langsung oleh kepala daerah, masyarakat tidak akan termakan hoaks.

Baca juga: Jokowi: Harga-harga Kebutuhan Pokok Terkendali, Naik Turun Harga itu Biasa...

Di Provinsi Jawa Timur, berdasarkan laporan Gubernur, tingkat inflasi sangat rendah, yakni 1,78. Sementara, pertumbuhan ekonomi nyaris menyentuh angka 6.

"Inflasi 1,78 kemudian pertumbuhan ekonominya 5,48, artinya ada ruang bagi masyarakat untuk mendapatkan keuntungan. Percuma pertumbuhan ekonomi 6, tapi inflasi 9, tekornya 3 persen," ujar Jokowi.

"Ini supaya yang bukan ekonom-ekonom itu tahu," lanjut dia.

Presiden Jokowi pun mengucapkan terima kasih ke Soekarwo karena berkontribusi dalam menjaga angka inflasi dan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Timur.

"Saya ingin mengucapkan kepada Gubernur atas tingginya pertumbuhan ekonomi dan rendahnya inflasi di Jawa Timur. Saya kira seperti ini rakyat pasti merasakan," ujar Jokowi.

Baca juga: Kepada Jokowi, Soekarwo Laporkan Harga Bahan Pangan di Jatim Stabil

Diberitakan, Gubernur Jawa Timur Soekarwo melaporkan kondisi harga bahan pangan di Provinsi Jawa Timur kepada Presiden Joko Widodo.

Laporan itu diungkapkan saat Soekarwo memberi kata sambutan dalam sebuah acara di Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Lamongan pada Senin (19/11/2018) pagi.

Soekarwo melaporkan harga bahan pokok selama triwulan pertama 2017 hingga triwulan ketiga 2018.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com