Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duka untuk Syachrul Anto, Penyelam yang Tewas dalam Pencarian JT 610

Kompas.com - 03/11/2018, 17:34 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Duka jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 belum usai. Keberadaan ratusan penumpang dan kru pesawat masih banyak yang belum berhasil ditemukan dan diangkut. Pencarian pun gencar dilakukan hingga menginjak hari ke-6 pada Sabtu (3/11/2018) ini.

Namun, kabar duka kembali datang. Kali ini justru dari tengah salah satu anggota tim yang tengah melakukan penyelamatan.

Penyelam dari Indonesian Diving Rescue Team (IDRT) di bawah koordinasi Basarnas, Syachrul Anto (48), meninggal pada Jumat (2/11/2018), saat melakukan pencarian korban di perairan Karawang, Jawa Barat.

Kepergian Syachrul tentu menimbulkan duka mendalam bagi sesama tim penyelamat, dalam hal ini Badan SAR Nasional dan keluarga yang ditinggalkan.

Sejumlah ungkapan duka cita datang berbagai pihak. Dikutip dari akun resmi Instagram @sar_nasional, Kepala Basarnas Muhammad Syaugi mengucapkan belasungkawa sekaligus menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dedikasi Syachrul.

"Sebagai Kabasarnas, saya turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas gugurnya pahlawan kemanusiaan dari personel IDRT," kata Syaugi.

"Saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada almarhum yang memiliki kapasitas dan kualitas, senior, dan memiliki jam terbang yang tinggi sebagai relawan yang penuh dedikasi," ucapnya.

Baca juga: Mengenal Syachrul Anto, Penyelam yang Gugur dalam Pencarian JT 610

Syachrul Anto (48), penyelam yang gugur saat bertugas di bawah Basarnas, mencari keberadaan korban JT 610 di perairan Karawang.Facebook/ Syachrul Anto Syachrul Anto (48), penyelam yang gugur saat bertugas di bawah Basarnas, mencari keberadaan korban JT 610 di perairan Karawang.

Di kolom komentar unggahan Basarnas itu, terlihat pula komentar dari akun resmi Kementerian Koordinator Kemaritiman, @kemenkomaritiman.

“Insya Allah syahid,” tulisnya dengan menambahkan tagar fallen hero atau pahlawan yang gugur.

Ucapan belasungkawa juga datang dari komika, sutradara, sekaligus penulis novel, Ernest Prakasa melalui akun Twitter-nya @ernestprakasa.

“Syachrul Anto (48), pria asal Makassar yg gugur saat menjadi relawan selam untuk evakuasi #JT610. Meski sehari-hari bekerja sebagai pengusaha, beliau sudah berkali-kali menjadi relawan bencana. Selamat jalan Pak Syachrul,” tulis Ernest dengan menyertakan emoji tanda terima kasih.

Ungkapan belasungkawa juga datang dari Kementerian Perhubungan melalui akun resmi Twitter @kemehub151.


Korban sudah diterbangkan ke kampung halamannya di Jalan Bendul Merisi Utara 8 Nomor 41, Kelurahan Bendul Merisi, Kecamatan Wonocolo, Surabaya, pagi tadi pukul 05.00 WIB untuk dimakamkan.

Unggahan Facebook yang menyebutkan Syachrul pernah terlibat dalam pencarian korban pada kecelakaan Air Asia 2014 silam.Facebook Unggahan Facebook yang menyebutkan Syachrul pernah terlibat dalam pencarian korban pada kecelakaan Air Asia 2014 silam.

Dari unggahan Facebook yang menandai dirinya, diketahui Syachrul juga terlibat dalam proses pencarian korban di kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501 pada akhir Desember 2014. Bahkan, pada saat itu ia yang menjadi pemimpin tim penyelam.

Hingga saat ini Basarnas belum mengeluarkan pernyataan yang menjelaskan penyebab kematian yang dialami oleh Syachrul. Namun, jenazahnya sudah sempat diotopsi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja sebelum diterbangkan ke Surabaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com