Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pilpres 2019, Wikipedia Mengunci Artikel Profil Capres-Cawapres

Kompas.com - 22/09/2018, 13:47 WIB
Mela Arnani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pengundian nomor urut calon presiden dan calon wakil presiden (capres dan cawapres) yang akan berlaga dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019 telah dilaksanakan pada Jumat (21/9/2018) malam.

Seperti diketahui, pasangan petahana Joko Widodo yang bersanding dengan Ketua Umum nonaktif Majelis Ulama Indonesia, Ma'ruf Amin, mendapatkan nomor urut satu.

Sedangkan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto  yang berpasangan dengan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mendapat nomor urut dua.

Melalui media sosial, masyarakat ramai membahas pengundian nomor urut capres dan cawapres. Masing-masing pendukung pun mulai menyebarkan konten yang menjagokan capres-cawapres, lengkap dengan nomor urut yang didapat.

Baca juga: Ketua KPU Imbau Masyarakat Simak Kampanye Pilpres 2019

Wikipedia berbahasa Indonesia, sebagai salah satu rujukan masyarakat ketika mencari suatu informasi, melakukan antisipasi penyebaran konten negatif terkait Pilpres 2019 yang memanfaatkan artikelnya.

Situs berbasis crowdsource kemudian berupaya mencegah perusakan artikel terkait capres-cawapres. Hal ini disampaikan Wikipedia melalui akun resmi Twitter-nya, @idwiki.

Artikel mengenai Jokowi, Ma'ruf Amin, Prabowo Subianto, dan Sandiaga Uno dikunci oleh Wikipedia. Dengan demikian, tidak semua orang dapat menyunting informasi mengenai capres dan cawapres 2019 ini.

Artikel masing-masing capres dan cawapres 2019Twitter/@idwiki Artikel masing-masing capres dan cawapres 2019

Beberapa warganet memberikan respons positif terhadap langkah yang dilakukan oleh Wikipedia tersebut.

Berikut diantaranya:

"Sebuah langkah yg progresif min. Nice," tulis akun @masnovy.

"Mantap, terima kasih min," tulis akun @sandiasa.

Wikipedia merupakan salah satu platform penyedia informasi yang dapat disunting bebas oleh siapa saja. Penyajian artikel dalam Wikipedia ditulis dengan sudut pandang netral.

Kompas TV Prabowo juga meminta agar kampanye pilpres adalah untuk mencari yang terbaik, bukan mencari kejelekan lawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com