Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Umumkan Ketua Timses, Koalisi Prabowo-Sandi Dinilai Tak Solid

Kompas.com - 07/09/2018, 23:21 WIB
Ihsanuddin,
Dian Maharani

Tim Redaksi

zJAKARTA, KOMPAS.com - Pakar Psikologi Politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk menilai koalisi pengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tak solid karena belum juga mengumumkan struktur tim pemenangan.

"Tanda-tanda tak solid itu sudah dari awal. Dari pemilihan Sandi juga sudah menunjukkan, kubu Prabowo memang susah solidnya. Bahkan penunjukkan ketua timses juga tertunda," kata Hamdi saat dihubungi, Jumat (7/9/2018).

Menurut Hamdi, sosok ketua tim sukses ini memang menjadi topik yang ditunggu publik. Gemanya bahkan hampir mirip dengan ketika publik menunggu siapa sosok calon wakil presiden bagi Jokowi dan Prabowo.

Oleh karena itu, ketika Jokowi sudah mengumumkan Erick Thohir sebagai ketua tim suksesnya, publik juga menunggu pengumuman yang sama dari kubu Prabowo-Sandi. Apalagi, saat Jokowi memperkenalkan Erick Thohir, koalisi Prabowo juga tengah berkumpul di Kertanegara.

Baca juga: Sandiaga: Yang Ditanyakan Rakyat Itu Masalah Ekonomi, Bukan Tim Sukses

Namun, bukannya mengumumkan ketua dan struktur tim pemenangan, koalisi Prabowo-Sandi justru kembali mengkritik bidang ekonomi pemerintahan Jokowi-JK.

"Tentu orang berharap pengumuman struktur tim. Namun, karena sudah diagendakan konpers, ya akhirnya mengeluarkan lagu lama lewat kritik-kritik. Kritiknya juga itu-itu saja. Karena memang tak siap," ujar Hamdi.

Padahal, lanjut Hamdi, nama Djoko Santoso sudah muncul sejak lama sebagai ketua timses Prabowo-Sandi. Namun, ia heran kenapa hal tersebut tak kunjung diumumkan secara resmi. Menurut Hamdi, bila memang kubu Prabowo-Sandi sudah solid mengenai Djoko Santoso, maka harusnya langsung diumumkan ke publik. 

"Menunggu apa lagi?" kata dia.

Baca juga: Prabowo: Persoalan Ekonomi adalah Masalah Bangsa, Tim Sukses Itu Teknis

Hamdi juga mempertanyakan ketidakhadiran Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dalam pertemuan koalisi Prabowo-Sandi di Kertanegara. Bagi Hamdi, absennya SBY tersebut semakin menegaskan bahwa koalisi Prabowo-Sandi tak solid.

"Kalau Demokrat, orang sudah tahu dia cuma formalitas sajam Demokrat kan mengusung karena tak mau tertinggal di Pilpres 2024 nanti," ujarnya.

Prabowo sebelumnya mengatakan, struktur tim kampanye memang belum menjadi prioritas dalam pertemuan dengan petinggi partai koalisi tersebut.

Menurut Prabowo, berbagai pihak justru mendesak koalisi agar mengadakan pertemuan rutin untuk membahas masalah ekonomi yang tengah dihadapi masyarakat saat ini.

"Jadi menurut saya masalah ekonomi ini adalah masalah bangsa. Masalah tim sukses itu masalah teknis, tidak ada masalah yang prinsip. Sudah ada semua, tinggal nanti kapan kita sampaikan. Saya kira tim sukses itu sesuatu yang alamiah, tidak perlu suatu konferensi pers khusus," kata Prabowo usai pertemuan dengan parpol koalisi di Kertanegara, Jumat malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com