Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asian Games, Ganefo, dan Boikot Indonesia terhadap Olimpiade 1964

Kompas.com - 24/08/2018, 15:30 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Konferensi yang diadakan di New Delhi, India, pada Februari 1949 menjadi cikal bakal terselenggaranya Asian Games.

Perwakilan dari berbagai negara di Asia sepakat menandatangani piagam terbentuknya perkumpulan olahraga terbesar se-Asia tersebut.

Sosok di balik usulan penyelenggaraan Asian Games adalah GD Sondhi, tokoh olahraga India.

Pada 4 Maret 1951, Asian Games pertama diadakan di Delhi, India, yang diikuti 491 atlet dari 11 negara, termasuk Indonesia.

Setelah tiga kali ikut serta dalam ajang itu, Indonesia mendapatkan kesempatan sebagai tuan rumah pada Asian Games IV tahun 1962.

Untuk menyukseskan Asian Games 1962, dibangun stadion olahraga yang mampu menampung kapasita 100.000 orang, stadion tertutup untuk 10.000 orang, lapangan tenis, kolam renang, dan insfrastruktur penunjang lainnya.

Namun, Indonesia diprotes oleh Asian Games Federation, pengurus Olympic Games, dan Komite Olahraga Internasional karena tak mengundang Israel dan Taiwan.

Meski demikian, Asian Games 1962 berjalan lancar.

Pasca Asian Games 1962, Soekarno menggagas Games of the New Emerging Forces (Ganefo), untuk merespons protes yang dilayangkan terhadap sikap Indonesia. 

Panitia Ganefo mulai mempersiapkan sarana dan prasarana untuk penyelenggaraan pada 1963.

Menanggapi ini, pengurus Olympic Games menyatakan tak mengakui Ganefo dan banyak organisasi olahraga dunia yang melarang anggotanya ikut dalam kompetisi ini.

Akibatnya, negara yang diundang tak bersedia mengirimkan atlet terbaiknya karena khawatir mendapatkan sanksi tak bisa mengikuti Olympic Games yang diselenggarakan di Tokyo pada 1964.

Olympic Games alias olimpiade merupakan ajang olahraga internasional empat tahunan yang dikuti oleh negara-negara dari seluruh dunia.

Masalah lainnya, negara yang diundang tak memiliki anggaran untuk mengirimkan atletnya ke Ganefo. Akhirnya, Indonesia menyediakan tiket dan menanggung biaya-biaya lainnya bagi atlet yang datang ke Jakarta.

Rombongan kesenian untuk hiburan juga dipersiapkan oleh Indonesia.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com