Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menristek Dikti Harap Diaspora Berprestasi Bisa Berkarier di Tanah Air

Kompas.com - 13/08/2018, 15:34 WIB
Bayu Galih

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Mohamad Nasir ingin para diaspora yang punya potensi untuk pulang ke Indonesia dan membangun negeri.

"Selama ini masalahnya adalah keberpihakan, kita tidak pernah berpihak kepada diaspora, padahal mereka punya prestasi yang gemilang di dunia. Kita ingin mereka bisa jadi pegawai di sini," kata Nasir pada acara Simposium Cendekia Kelas Dunia (SCKD) 2018 di Jakarta, Senin (13/8/2018).

Oleh sebab itu, kata Nasir, pemerintah akan membuat beberapa kebijakan agar para diaspora bisa berkarier di Indonesia.

Menristek Dikti mengaku telah bertemu dengan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur untuk dapat mengangkat para diaspora sebagai aparatur sipil negara (ASN) yang jabatannya disesuaikan dengan pengalaman mereka bekerja.

"Jadi tidak dari nol lagi, pengalaman mereka bekerja di luar dapat dihitung sebagai lamanya bekerja sebagai pegawai. Usia mereka juga tidak dibatasi," kata Nasir.

Baca juga: Kementerian PAN RB Siapkan Aturan untuk Jaring Diaspora Jadi ASN

Nasir mengatakan, pengalaman kerja mereka dapat dibuktikan dengan surat pernyataan saat dia menjadi diaspora.

Menurut Nasir, potensi manusia Indonesia yang jadi diaspora sangat unggul di berbagai bidang seperti di bidang biosains, biomaterial dan lainnya. Sementara, Indonesia kekurangan para ahli ini.

Oleh sebab itu, dia ingin merangkul diaspora untuk kembali ke Indonesia.

Dia juga mendorong perguruan tinggi untuk bekerja sama dengan para diaspora, agar kualitas pendidikan tingkat tinggi dapat meningkat.

Acara Simposium Cendikia Kelas Dunia (SCKD) 2018 tersebut mengundang 49 ilmuwan diaspora Indonesia dari 12 negara. Para Ilmuwan diaspora ini hadir untuk berbagi ilmu, menjalin relasi, bersirnegi, dan berkolaborasi dengan para akdemisi serta peneliti dalam negeri.

Pertemuan itu diharapkan dapat menghasilkan inovasi, penelitian bersama, publikasi bersama dan membuka kesempatan mengikuti kursus singkat di luar negeri.

(Antara)

Kompas TV Presiden Joko Widodo menerima penghargaan Meritorious Leadership dari Diaspora Indonesia di Istana Negara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menpora Ungkap Pertemuan Prabowo-Ridwan Kamil Bahas Pilkada Jabar

Menpora Ungkap Pertemuan Prabowo-Ridwan Kamil Bahas Pilkada Jabar

Nasional
Anggota DPR Minta Pemerintah Jelaskan Detail Izin Usaha Tambang Ormas

Anggota DPR Minta Pemerintah Jelaskan Detail Izin Usaha Tambang Ormas

Nasional
Akui Tapera Banyak Dikritik, Menteri PUPR: Kita Ikuti Saja Prosesnya

Akui Tapera Banyak Dikritik, Menteri PUPR: Kita Ikuti Saja Prosesnya

Nasional
Hasto Beri Sinyal PDI-P Bakal Lawan Calon Didukung Jokowi di Pilkada 2024

Hasto Beri Sinyal PDI-P Bakal Lawan Calon Didukung Jokowi di Pilkada 2024

Nasional
Terima SK, Khofifah-Emil Dardak Resmi Didukung PAN di Pilkada Jatim 2024

Terima SK, Khofifah-Emil Dardak Resmi Didukung PAN di Pilkada Jatim 2024

Nasional
PKB Utus Dua Elitenya Bertanding Tingkatkan Elektabilitas untuk Diusung di Pilkada Jabar

PKB Utus Dua Elitenya Bertanding Tingkatkan Elektabilitas untuk Diusung di Pilkada Jabar

Nasional
Berseloroh Saat Buka Kotak Suara di Sidang MK, Saldi Isra: Jarang-jarang Ini, Kejadian Langka

Berseloroh Saat Buka Kotak Suara di Sidang MK, Saldi Isra: Jarang-jarang Ini, Kejadian Langka

Nasional
Minta Perkara TPPU Dipercepat, SYL: Umur Sudah 70 Tahun, Makin Kurus

Minta Perkara TPPU Dipercepat, SYL: Umur Sudah 70 Tahun, Makin Kurus

Nasional
Kata Zulhas, Jokowi Larang Kaesang Maju Pilkada Jakarta meski Ada Putusan MA

Kata Zulhas, Jokowi Larang Kaesang Maju Pilkada Jakarta meski Ada Putusan MA

Nasional
Soal Wacana Maju Pilkada Jakarta, PSI: Tergantung Mas Kaesang dan KIM

Soal Wacana Maju Pilkada Jakarta, PSI: Tergantung Mas Kaesang dan KIM

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh di Luar Tahanan, KPK Sebut Sudah Antisipasi Bukti dan Saksi

Hakim Agung Gazalba Saleh di Luar Tahanan, KPK Sebut Sudah Antisipasi Bukti dan Saksi

Nasional
PDI-P Pertimbangkan 3 Menteri Jokowi untuk Pilkada Jakarta: Pramono Anung, Azwar Anas, dan Basuki Hadimuljono

PDI-P Pertimbangkan 3 Menteri Jokowi untuk Pilkada Jakarta: Pramono Anung, Azwar Anas, dan Basuki Hadimuljono

Nasional
Soal Komposisi Gugus Tugas Sinkronisasi, Demokrat: Itu Hak Prabowo sebagai Presiden Terpilih

Soal Komposisi Gugus Tugas Sinkronisasi, Demokrat: Itu Hak Prabowo sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Surati Kabareskrim, FKMS Minta Kasus Dugaan Ijazah Palsu Bupati Ponorogo Dituntaskan

Surati Kabareskrim, FKMS Minta Kasus Dugaan Ijazah Palsu Bupati Ponorogo Dituntaskan

Nasional
PN Jakarta Pusat Nyatakan Tak Berwenang Adili Perbuatan Melawan Hukum Terkait Pencalonan Gibran

PN Jakarta Pusat Nyatakan Tak Berwenang Adili Perbuatan Melawan Hukum Terkait Pencalonan Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com