Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin Tegaskan Tak Berebut Kursi Cawapres dengan Mahfud MD

Kompas.com - 09/08/2018, 22:42 WIB
Yoga Sukmana,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin mengaku belum berkomunikasi dengan Mahfud MD setelah dipilih Presiden Joko Widodo sebagai cawapres untuk Pilpres 2019.

Sebelumnya Mahfud santer disebut sebagai sosok yang paling kuat untuk mendampingi Jokowi di Pilpres tahun depan. 

Meski begitu, Ma'ruf memastikan dirinya dan Mahfud tak saling sikut untuk berebut kursi cawapres Jokowi. Hal itu ia sampaikan saat ditanya wartawan kapan akan bertemu dengan Mahfud MD.

"Ya nanti kalau bertemu saja. (Memangmya) Kenapa? kok sepertinya saya ini bersaing (berebut cawapres) dengan Pak Mahfud?," kata Ma'ruf di Kantor PBNU, Jakarta, Kamis (9/8/2018).

Baca juga: Ganjar: Pak Maruf Amin Dapat Menangkis Serangan Politik Berbau Agama

Ia memastikan akan menemui Mahfud MD untuk bersilaturahim. Namun ia tidak menyebutkan kapan waktu pasti pertemuan tersebut.

Selain itu rencananya, Ma'ruf juga bertemu dengan nama-nama yang disebut bakal calon cawapres Jokowi.

"Cawapres (Jokowi) kan ada 10, jadi saya harus menemui semuanya," kata dia.

Seperti diketahui, dalam bebarapa hari terakhir nama Mahfud MD disebut-sebut akan menjadi cawapres Jokowi.

Baca juga: Ini Alasan Maruf Amin Terima Ajakan Jokowi Jadi Cawapres

Bahkan sebelum pengumuman cawapres di Restoran Pelataran, Menteng, Mahfud sempat terlihat berada di sekitar restoran.

Namun ia lantas pergi dan tidak kembali lagi sampai akhirnya Presiden Jokowi mengumumkan bahwa cawapres yang ia pilih yakni Ma'ruf Amin.

Kompas TV Joko Widodo dan Ma’ruf Amin deklarasikan diri menjadi pasangan calon di Pemilihan Presiden 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com