Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulkifli Hasan Kecewa Gagal Pertemukan Amien Rais dan Jokowi

Kompas.com - 08/08/2018, 22:32 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengaku kecewa setelah gagal mempertemukan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais dan Presiden Joko Widodo.

Padahal ia berharap ada kebersamaan yang terjalin antara Amien dan Jokowi.

"Ya tentu (kecewa), karena negeri ini tidak bisa dibangun satu kelompok saja. Harus ada kebersamaan. Kita perlu ada kebersamaan," kata Zulkifli dalam program Satu Meja The Forum di Kompas TV, Rabu (8/8/2018) malam.

Baca juga: Amien Rais Kembali Kritik Pemerintahan Jokowi

Zulkifli mengungkapkan, ia dan beberapa koleganya pernah beberapa kali mencoba mempertemukan Amien dan Jokowi dalam sejumlah kesempatan. Namun, upaya itu tak berhasil.

"Harusnya berjumpa di Yogyakarta, ditunda seminggu. Kita masih gembira. Ditunda lagi, masih gembira. Ditunda lagi, ya sudah," kata Zulkifli.

Ia tak tahu menahu mengapa Amien dan Jokowi tak bisa bertemu. 

"Wah, nanti tanyakan ke yang bersangkutan masing-masing," kata Zul.

Ia menilai, kritik yang dilontarkan Amien Rais terhadap Jokowi merupakan gayanya yang lugas, tajam dan tegas. Zul mengakui kritikan Amien bisa membuat pihak-pihak tertentu menjadi risih. Namun kritik disampaikan guna memunculkan perbaikan.

"Dulu juga Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) pas kunjungan ke Yogyakarta pernah berdiskusi panjang dan bisa memahami satu dengan lain. 'Oh Pak Amien begini, cara menyampaikannya begini'," kata dia.

Ketua MPR itu pada dasarnya ingin setiap tokoh yang dipertemukan bisa membawa pesan kepada publik agar kontestasi politik berjalan dengan kondusif.

Baca juga: Kritik Amien Rais untuk Jokowi, dari Kondisi Ekonomi hingga Demokrasi

Ia juga tak ingin persaingan yang tajam pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu terulang di Pilpres 2019.

"Selain sebagai Ketum PAN, saya kan juga Ketua MPR. Sudahlah pertandingan seperti Pilgub DKI jangan terulang lagi. Kita bertanggung jawab ke anak-anak kita. Jangan lah memberikan pendidikan yang tidak baik," kata dia.

Kompas TV Dalam rakernas pan juga akan membahas hasil rekomendasi Ijtima Ulama serta sejumlah pertemuan politik yang telah dilakukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com