JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho memaparkan sebanyak 200 wisatawan asing sudah dievakuasi dari Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno di kabupaten Lombok Utara.
Namun, kata Sutopo, masih ada sekitar 700 wisatawan, baik domestik maupun asing yang saat ini dalam proses evakuasi.
“Jadi tahap pertama tahap kedua itu sekitar 200 di situ campur warga negara asing dan warga negara Indonesia. Sisanya 700 itu akan dievakuasi berikutnya,” ujar Sutopo saat konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta, Senin (6/8/2018).
Sutopo menuturkan, evakuasi tersebut dilakukan secara bertahap menggunakan kapal karet untuk mengangkut para wisatawan dan dibawa ke Lombok.
Baca juga: PLN: Pascagempa, 26 Megawatt Listrik Pelanggan di Lombok Masih Padam
“Sekarang masih berlangsung proses evakuasi dari tiga gili tadi. Dikeluarkan dari Gili di bawa ke Lombok, selanjutnya pasti nanti ada mekanisme yang lain,” tutur Sutopo.
Meski demikian, Sutopo belum membeberkan adanya sejumlah korban dari para wisatawan di tiga gili tersebut.
“Ada beberapa kapal di sana terutama milik Basarnas untuk mengevakuasi sampai saat ini kami belum mendapatkan kabar, belum mendapatkan laporan adanya korban, baik meninggal atau korban luka-luka dari wisatawan yang ada di tiga gili tadi,” ujar dia.
Sutopo menambahkan, BNBP juga mengerahkan dua helikopter untuk melakukan evakuasi maupun penanganan darurat lainnya.
Baca juga: Dua Bayi Lahir Selamat di Tengah Situasi Panik Akibat Gempa Lombok
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Senin (6/8/2018) siang, sebanyak 91 orang meninggal dunia dan 209 korban luka-luka akibat bencana gempa bumi yang mengguncang wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (5/8/2018) malam.
“Sampai dengan siang ini, korban meninggal 91 orang, 209 orang luka-luka, ribuan rumah rusak, dan ribuan warga mengungsi,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugrohodi Kantor BNPB, Jakarta, Senin (6/8/2018).
Sutopo mengatakan, semua korban meninggal dunia adalah warga negara Indonesia karena tertimpa bangunan roboh.
BNPB memperkirakan korban akibat gempa di Lombok akan terus bertambah.
“Ini data sementara yang kami perkirakan jumlah ini masih akan terus bertambah karena pendataan masih dilakukan. Belum semua daerah di Lombok terjangkau oleh tim SAR gabungan,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.