Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bacaleg Perempuan Boleh Diganti Asalkan Memenuhi Syarat

Kompas.com - 03/08/2018, 12:46 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menegaskan, bacaleg yang berkas pencalonannya telah lolos verifikasi dan dimasukkan ke dalam daftar calon sementara (DCS) tidak dapat diganti dengan bacaleg lainnya.

"Tak bisa, nggak ada lagi berkas yang masuk. Nanti perbaikan silakan dilakukan di tahap DCS menjelang DCT (daftar calon tetap)," kata Komisioner KPU Ilham Saputra saat ditemui di kantor KPU, Jakarta Pusat, Kamis (2/8/2018).

Baca juga: Tak Terima Eks Koruptor, KPU DKI Minta Gerindra Ganti Taufik dengan Bacaleg Lain

Bacaleg hanya dapat diganti jika bacaleg adalah seorang perempuan yang dinyatakan TMS dan jika tak digantikan akan menyebabkan kuota 30 persen keterwakilan perempuan sebagai calon legislatif tiap parpol menjadi kurang.

"Kalau dia nggak ngaruh (terhadap kuota 30 persen keterwakilan perempuan) dia nggak bisa diganti, atau dia (bacaleg) laki-laki nggak bisa (diganti)," jelas Ilham.

Bacaleg yang boleh diganti itu pun hanya bacaleg perempuan yang dinyatakan TMS karena mundur, meninggal dunia, dan mantan napi koruptor, pelaku kekerasan anak, serta bandar narkoba.

Baca juga: KPU akan Cross Check dengan Data Bawaslu Terkait Bacaleg Eks Koruptor

Jika bacaleg tidak memenuhi ketentuan untuk diganti, maka KPU hanya akan mencoret nama bacaleg dari DCS, sehingga mengurangi jumlah caleg dari parpol.

Sebelumnya, KPU menggelar pendaftaran bacaleg pada 4-17 Juli 2018.

Setelah melakukan verifikasi berkas pencalonan dan menyatakan berkas yang memenuhi syarat (MS) maupun belum memenuhi syarat (BMS), KPU memberikan waktu kepada partai politik untuk memperbaiki berkas bacaleg yang BMS pada 22-31 Juli 2018.

Bacaleg yang dinyatakan MS akan dijadikan basis data untuk menetapkan daftar calon sementara (DCS) 8-12 Agustus 2018 mendatang.

Kompas TV Mahkamah Konstitusi melarang pengurus parpol untuk menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com