Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Polri soal Pembatasan Kendaraan Ganjil Genap pada Asian Games 2018

Kompas.com - 04/07/2018, 16:19 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Royke Lumowa memberikan penjelasan mengenai penerapan ganjil genap selama gelaran Asian Games 2018, 18 Agustus - 2 September. Penerapan kebijakan tersebut dimulai pada pukul 06.00 tiap harinya.

Royke mengungkapkan, kebijakan ganjil genap sudah didiskusikan dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, maupun Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).

Baca juga: Pemprov DKI Minta Inasgoc Tambah Kuota Pelajar yang Dikerahkan ke Asian Games

Adapun penerapan ganjil genap dimulai pukul 06.00 mempertimbangkan jadwal pertandingan.

"Kenapa dari jam 06.00, karena di setiap venue sudah dimulai pertandingan sampai jam 21.00 malam," kata Royke di Jakarta, Rabu (4/7/2018).

Royke menjelaskan, seharusnya penerapan ganjil genap dapat dilakukan hingga pukul 23.00. Akan tetapi, diputuskan untuk diterapkan hingga pukul 21.00 dengan harapan pada jam tersebut lalu lintas sudah tidak padat.

Baca juga: Begal dan Jambret Marak Jelang Asian Games, Polisi Kerahkan Personel

"Harusnya sampai jam 23.00, tapi kita press (tekan) sampai jam 21.00 dengan anggapan di atas jam 21.00 mudah-mudahan sudah sepi," ujar Royke.

Seperti diketahui, ketentuan penyelenggara menetapkan waktu tempuh dari Wisma Atlet ke tiap venue tidak lebih dari 30 menit. Oleh karena itu, salah satu upaya yang ditempuh adalah dengan menerapkan kebijakan lalu lintas ganjil genap.

Selain itu, dilakukan pula perluasan wilayah ganjil genap mobil pribadi sampai ke jalan arteri akan diberlakukan selama 15 jam per hari, mulai pukul 06.00 sampai 21.00 dari Senin hingga Minggu.

Baca juga: Daftar Harga Tiket Asian Games 2018

BPTJ pun telah menyiapkan paket kebijakan guna mendukung perhelatan Asian Games 2018. Paket kebijakan tersebut terdiri dari manajamen rekayasa lalu lintas, penyediaan angkutan umum, dan pembatasan lalu lintas angkutan barang untuk golongan III-V.

Adanya paket tambahan ini diklaim sebagai pengembangan lanjutan konsep ganjil-genap yang telah diusulkan Dinas Perhubungan DKI. 

Kompas TV Spot ini menarik untuk berswafoto sekaligus tempat bermain hingga olahraga bagi anak-anak. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Nasional
Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Nasional
DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi 'Online' ke MKD

DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi "Online" ke MKD

Nasional
Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Nasional
PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Dalami Laporan Dugaan Pelanggaran Etik, KY Buka Peluang Periksa Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Dalami Laporan Dugaan Pelanggaran Etik, KY Buka Peluang Periksa Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Nasional
Soal Pihak yang Terlibat Aliran Dana Rp 5 Triliun ke 20 Negara, PPATK Enggan Beberkan

Soal Pihak yang Terlibat Aliran Dana Rp 5 Triliun ke 20 Negara, PPATK Enggan Beberkan

Nasional
Kasus Dana PEN Muna, Eks Dirjen Kemendagri Dituntut 5 Tahun 4 Bulan Penjara

Kasus Dana PEN Muna, Eks Dirjen Kemendagri Dituntut 5 Tahun 4 Bulan Penjara

Nasional
BSSN Akui Data Lama INAFIS Bocor, Polri Akan Lakukan Mitigasi

BSSN Akui Data Lama INAFIS Bocor, Polri Akan Lakukan Mitigasi

Nasional
Anies dan Ganjar Diprediksi Menolak jika Ditawari jadi Menteri Prabowo

Anies dan Ganjar Diprediksi Menolak jika Ditawari jadi Menteri Prabowo

Nasional
Ingatkan Satgas, Kriminolog: Jangan Dulu Urusi Pemain Judi 'Online'

Ingatkan Satgas, Kriminolog: Jangan Dulu Urusi Pemain Judi "Online"

Nasional
Dilema PDI-P di Pilkada Jakarta: Gabung PKS atau Buat Koalisi Baru

Dilema PDI-P di Pilkada Jakarta: Gabung PKS atau Buat Koalisi Baru

Nasional
Jelang Pilkada, Baharkam Polri Minta Jajaran Petakan Kerawanan dan Mitigasi Konflik

Jelang Pilkada, Baharkam Polri Minta Jajaran Petakan Kerawanan dan Mitigasi Konflik

Nasional
PPATK Ungkap Lebih dari 1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online

PPATK Ungkap Lebih dari 1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online

Nasional
Bawaslu Luncurkan Posko Kawal Hak Pilih Pilkada Serentak 2024

Bawaslu Luncurkan Posko Kawal Hak Pilih Pilkada Serentak 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com