Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Sepekan, Densus 88 Tangkap 7 Terduga Teroris

Kompas.com - 25/06/2018, 10:11 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian terus memburu kelompok-kelompok jaringan teroris. Terakhir, selama pekan lalu saja, Densus 88 tiga kali melakukan penangkapan terhadap para terduga teroris.

Selama pekan lalu, ada tujuh orang terduga teroris yang dibekuk oleh aparat. Tiga orang di antaranya ditembak mati lantaran melakukan perlawanan saat akan ditangkap oleh petugas.

Penangkapan pertama dilakukan pada Selasa (19/6/2018) di Bandung, Jawa Barat dan Kebumen, Jawa Tengah.

Kepala Bagian Penerangan Satuan (Kabag Pensat) Divisi Hubungan Masyarakat Polri Kombes Pol Syahar Diantono menyatakan, keempat orang tersebut berinisial R, MN, F, dan FT alias FM.

"Keempatnya diduga terkait dengan jaringan sel-sel ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah)," kata Syahar.

Baca juga: Terduga Teroris yang Tewas di Depok Rencanakan Aksi Teror pada Pilkada Jabar

Syahar mengungkapkan, keempatnya diduga terkait dengan jaringan sel ISIS. Mereka melakukan komunikasi dengan menggunakan media sosial Telegram.

Ada sejumlah barang bukti yang disita dari para terduga teroris yang diamankan. Syahar menyebut, barang bukti tersebut antara lain dompet berisi KTP, sejumlah uang, dan ponsel.

Kemudian, pada Jumat (22/6/2018), Densus 88 menembak mati terduga teroris berinisial M di Palimanan, Jawa Barat. Ia diduga bakal melakukan aksi pengeboman pada saat Pilkada serentak tanggal 27 Juni 2019 mendatang.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen M Iqbal menyatakan, berdasarkan penyelidikan awal, Densus menduga kuat M merupakan bagian dari jaringan JAD (Jamaah Anshar Daulah) pimpinan Aman Abdurrahman.

Baca juga: Terduga Teroris yang Ditembak Mati di Subang Diduga Jaringan JAD

Sel di mana M biasa beraktivitas, berada di daerah Haurgeulis, Indramayu dan Subang. Ia diringkus di Jalan E. Tirtapraja, Pamanukan, Subang, Jawa Barat, tepatnya di dekat Gereja Bethel Indonesia atau bawah jalan layang Pamanukan.

Terakhir, pada Sabtu (23/6/2018), Densus 88 menembak mati dua orang terduga teroris di Jalan Tole Iskandar, Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat.

Iqbal menyatakan, kedua terduga teroris tersebut ditembak mati lantaran melawan dalam proses penyergapan. Mereka mengancam petugas dengan menggunakan senjata tajam dan senjata api.

Identitas kedua orang tersangka tersebut adalah AS dan AZA alias MRS. Jenazah keduanya kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati.

Barang bukti yang disita adalah sebilah pisau komando dan sepucuk pistol FN, lengkap dengan magazine dan peluru berdiameter 9 milimeter sebanyak 10 butir.

Kompas TV Penangkapan terduga teroris tak hanya terjadi di Cirebon, Jawa Barat, sebelumnya 2 terduga teroris disergap di Depok, Jawa Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com