Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Galang Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Bentrokan di Jalur Gaza

Kompas.com - 31/05/2018, 16:55 WIB
Kristian Erdianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan bahwa pemerintah tengah menggalang bantuan kemanusiaan bagi pengungsi warga Palestina korban bentrokan di sepanjang Jalur Gaza yang dekat dengan perbatasan Israel pada Senin (14/5/2018) lalu.

Penggalangan dana tersebut dilakukan pemerintah bersama sejumlah organisasi kemanusiaan di Indonesia.

"Saat ini Kemenlu bersama organisasi kemanusiaan Indonesia sedang menggalang bantuan untuk Palestina terutama untuk Gaza," ujar Retno dalam Rapat Kerja dengan Komisi I DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/5/2018).

Baca juga: Israel dan Gaza Terlibat Pertempuran Terbesar sejak Perang 2014

Bentrokan bermula dari aksi protes warga Palestina dalam memperingati Hari Tanah Palestina, yakni insiden yang menewaskan enam demonstran Arab tak bersenjata yang menentang Israel pada 1976.

Aksi tersebut juga bertepatan dengan pembukaan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Yerusalem.

Ribuan warga Gaza, termasuk perempuan dan anak-anak berkumpul untuk mengikuti aksi unjuk rasa.

Namun jumlah massa peserta aksi yang sangat banyak membuat rentan terjadi bentrokan antara warga dan aparat keamanan Israel.

Setidaknya sudah 12 warga Palestina dilaporkan meninggal.

Retno menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia akan terus mendukung perjuangan rakyat Palestina dalam memperoleh kemerdekaannya.

Baca juga: Jet Tempur Israel Bombardir Gaza sebagai Aksi Balasan

Ia pun menyatakan sikap pemerintah yang mengecam pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) dari Tel Aviv ke Yerusalem pada Senin (14/5/2018) lalu.

"Pemerintah dan rakyat Indonesia akan terus bersama dengan rakyat Palestina dalam memperjuangkan kemerdekaan dan hak-haknya," kata Retno.

Dilansir dari AFP, organisasi kemanusiaan Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan sebanyak 355 orang terluka akibat terkena tembakan, sementara Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza menyebut setidaknya sudah 12 orang tewas.

Para korban tewas beragam mulai dari remaja hingga orang dewasa. Di antaranya adalah Ahmed Ouda yang berusia 16 tahun dan Mahmoug Rahmi berusia 33 tahun.

Kompas TV Warga Palestina juga membakar ban dan menggunakan gas air mata dalam protes.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sempat Jadi Pengacara SYL, Febri Diansyah Dapat Uang Honor Rp 800 Juta

Sempat Jadi Pengacara SYL, Febri Diansyah Dapat Uang Honor Rp 800 Juta

Nasional
Basuki Bakal Putus Status Tanah IKN Usai Jadi Plt Kepala Otorita, Mau Dijual atau Disewakan

Basuki Bakal Putus Status Tanah IKN Usai Jadi Plt Kepala Otorita, Mau Dijual atau Disewakan

Nasional
Pemerintah Lanjutkan Bantuan Pangan Beras, tapi Tak Sampai Desember

Pemerintah Lanjutkan Bantuan Pangan Beras, tapi Tak Sampai Desember

Nasional
Saksi Sebut Penyidik KPK Sita Uang Miliaran Usai Geledah Kamar SYL

Saksi Sebut Penyidik KPK Sita Uang Miliaran Usai Geledah Kamar SYL

Nasional
PAN Tak Masalah Tim Sinkronisasi Prabowo Hanya Diisi Orang Gerindra

PAN Tak Masalah Tim Sinkronisasi Prabowo Hanya Diisi Orang Gerindra

Nasional
Istana Sebut Wakil Kepala Otorita IKN Sudah Lama Ingin Mundur

Istana Sebut Wakil Kepala Otorita IKN Sudah Lama Ingin Mundur

Nasional
Bambang Susantono Tak Jelaskan Alasan Mundur dari Kepala Otorita IKN

Bambang Susantono Tak Jelaskan Alasan Mundur dari Kepala Otorita IKN

Nasional
Soal Tim Sinkronisasi Prabowo, PAN: Itu Sifatnya Internal Gerindra, Bukan Koalisi Indonesia Maju

Soal Tim Sinkronisasi Prabowo, PAN: Itu Sifatnya Internal Gerindra, Bukan Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': 58,7 Persen Responden Anggap Penambahan Kementerian Berpotensi Tumpang-Tindih

Survei Litbang "Kompas": 58,7 Persen Responden Anggap Penambahan Kementerian Berpotensi Tumpang-Tindih

Nasional
Survei Litbang “Kompas”: Jumlah Kementerian Era Jokowi Dianggap Sudah Ideal

Survei Litbang “Kompas”: Jumlah Kementerian Era Jokowi Dianggap Sudah Ideal

Nasional
Gus Yahya Sebut PBNU Siap Kelola Tambang dari Negara

Gus Yahya Sebut PBNU Siap Kelola Tambang dari Negara

Nasional
Jokowi Tunjuk Basuki Hadimuljono Jadi Plt Kepala Otorita IKN

Jokowi Tunjuk Basuki Hadimuljono Jadi Plt Kepala Otorita IKN

Nasional
Pengamat: Anies Bisa Ditinggalkan Pemilihnya jika Terima Usungan PDI-P

Pengamat: Anies Bisa Ditinggalkan Pemilihnya jika Terima Usungan PDI-P

Nasional
Hadiri Kuliah Umum di UI, Hasto Duduk Berjejer dengan Rocky Gerung dan Novel Baswedan

Hadiri Kuliah Umum di UI, Hasto Duduk Berjejer dengan Rocky Gerung dan Novel Baswedan

Nasional
Survei Litbang “Kompas”: 34 Persen Responden Setuju Kementerian Ditambah

Survei Litbang “Kompas”: 34 Persen Responden Setuju Kementerian Ditambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com