Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Gabung Koalisi Gerindra-PKS, Ragukah PAN dengan Prabowo?

Kompas.com - 28/05/2018, 23:48 WIB
Yoga Sukmana,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Amanat Nasional (PAN) mengaku kaget namanya diklaim masuk Sekretariat Bersama (Sekber) Gerindra-PKS. Partai Matahari Putih itu menegaskan belum bergabung ke poros Prabowo di Pilpres 2019.

Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengatakan, partainya masih terbuka dengan berbagai kemungkinan di Pilpres 2019. Termasuk bergabung ke poros di luar Prabowo.

Lantas apalah PAN ragu dengan Prabowo? Padahal, pada 2014 lalu, PAN bersama Gerindra mengusung Prabowo-Hatta Radjasa pada Pilpres. Eddy menepis hal itu.

"Oh tidak (Kami tidak ragu dengan Prabowo) namun sebelum kami bisa memutuskan, berdasarkan masukan yang kami terima, saya kira semua opsi terbuka, dengan Pak Prabowo terbuka, dengan tokoh-tokoh lain terbuka," ujarnya saat ditemui di Energy Building, Jakarta, Senin (28/5/2018).

Baca juga: PAN Kaget, Diklaim Masuk Sekber Koalisi Gerindra-PKS

Menurut Eddy, dinamika politik sangat cair. Hal itulah yang membuatnya yakin masih banyak kemungkinan terjadi pada Pilpres 2019.

PAN sendiri kata dia, belum mengambil keputusan untuk berlabuh ke poros Prabowo, Jokowi, bahkan poros di luar kedua nama tersebut.

"Partai yang lain juga ada yang belum menetukan pilihannya, PKB, PPP, Demokrat juga belum. PKS sebelum ada keputusan yang formal maka kita bisa berasumsi bahwa PKS masih bisa menetukan capres yang di luar dugaan," kata dia.

Baca juga: Sandiaga Sebut PAN Akan Bergabung dengan Sekber Gerindra-PKS

Eddy mengatakan, bila selama ini selalu datang dalam acara-acara Gerindra dan PKS hal itu hanya semata memenuhi undangan semata. Apalagi sejak 2014 lalu, PAN juga punya kedekatan dengan Gerindra.

"Tetapi 5 tahun ini kan konstelasi politik mengalami perubahan dan dinamika. Hari inipun masih sangat cair bahwa masih banyak peluang tokoh-tokoh yang saat ini siap maju menggandeng partai-partai," kata dia.

Kompas TV Bergabungnya Partai Idaman ke PAN disebut karena memiliki kesamaan visi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com