Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpora Optimistis Indonesia Masuk 10 Besar di Asian Games 2018

Kompas.com - 28/05/2018, 15:41 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi optimistis Indonesia bisa masuk ke 10 besar peraih medali terbanyak dalam Asian Games 2018.

"Angka optimistis 10 besar tampaknya semakin nyata," ujar Imam usai rapat terbatas membahas persiapan Asian Games di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (28/5/2018).

Optimismenya itu didasarkan pada hasil uji coba dan training camp sejumlah cabang olahraga yang dipertandingkan dalam Asian Games di Jakarta dan Palembang.

"Beberapa cabang olahraga yang sebelumnya tidak masuk dalam target, ternyata mereka bisa memberikan hasil yang sangat baik. Misalnya, di sepeda, BMX, paralayang, panjat tebing dan layar," ujar Imam.

"Jadi, target meraih 10 bersar ini benar-benar akan terus kami kawal dengan detail," lanjut dia.

Baca juga: Jokowi: Kita Ingin Negara Peserta Asian Games Yakin Indonesia Aman

Apalagi, pemerintah sudah menjanjikan insentif yang besar bagi atlet yang berhasil menyabet medali emas. Ia yakin itu menambah motivasi para atlet meraih hasil yang optimal.

Sementara itu, dari sisi penyelenggaraannya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono juga memastikan bahwa berjalan sesuai dengan rencana.

Namun, terdapat empat venue cabang olahraga yang masih dalam tahap pengerjaan, yakni jet ski, perahu layar, dayung dan pencak silat.

"Tapi itu sudah 80 persen, sebentar lagi rampung," ujar Basuki.

Baca juga: Wapres: Minimal Indonesia Peringkat ke-10 di Asian Games 2018

Adapun, hanya satu venue yang tahap pengerjaannya di bawah 80 persen, yakni base ball. Hal itu karena kebijakan pemindahan venue dari Senayan ke Rawamangun sehingga pengerjaannya otomatis agak terlambat.

Ketua Inasgoc Erick Thohir menambahkan, dalam rapat terbatas, dibahas pula pengamanan di venue Asian Games 2018.

Pihaknya sudah berkoordinasi dengan TNI dan Polri terkait hal itu. Ia tidak bisa menjelaskan pola pengamanan secara gamblang karena bersifat rahasia.

"Pak Kapolri dan Pak Panglima TNI sendiri sudah mempresentasikan secara detail bagaimana pengamanan. Pasti ada tambahan khusus. Tapi tentunya ini confidential sehingga tidak bisa kami share," ujar Erick.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com