Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Idrus Marham Anggap Probosutedjo Peduli Pemberdayaan Rakyat Miskin

Kompas.com - 26/03/2018, 16:13 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Idrus Marham berkunjung ke rumah duka almarhum adik mantan Presiden Soeharto, Probosutedjo, di Jalan Diponegoro, Jakarta, Senin (26/3/2018).

Idrus melihat sosok almarhum sebagai tokoh pengusaha yang selalu menunjukkan komitmennya terhadap pemberdayaan rakyat miskin.

"Saya kira siapapun yang mengikuti perjalanan bangsa, utamanya di Orde Baru, pasti akan memahami peranan Pak Probo pada waktu itu. Bahkan hingga akhir hari ini masih memiliki peranan yang sangat besar, terutama dalam membantu masyarakat miskin," kata Idrus, Senin.

(Baca juga: Bendera Setengah Tiang untuk Probosutedjo)

Hal itu, kata Idrus, merupakan upaya almarhum dalam menjawab keprihatinan atas persoalan yang dialami rakyat miskin.

Idrus bercerita bahwa dirinya pernah mendampingi Probosutedjo ke Jawa Timur beberapa tahun silam. Dari peristiwa tersebut, ia melihat bagaimana Probosutedjo tampak mencurahkan perhatiannya yang cukup besar kepada masyarakat miskin.

"Bagaimana membantu masyarakat yang tidak mampu dan itulah prioritas beliau sebagian besar juga sumbangan-sumbangan beliau dalam rangka untuk itu," katanya.

Ia menganggap almarhum merupakan tokoh pengusaha nasional yang patut diteladani oleh masyarakat. Idrus berharap agar sosok almarhum bisa mendapatkan tempat yang layak di sisi Tuhan.

Jenazah Probosutedjo telah dibawa ke Bandara Halim Perdanakusuma dan akan diterbangkan ke Yogyakarta untuk dimakamkan di daerah Kemusuk, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

(Baca juga: Airlangga Nilai Probosutedjo Sosok Pengusaha Nasional yang Inspiratif)

Seperti yang diketahui, pengusaha sekaligus adik dari presiden kedua RI Soeharto, Probosutedjo, meninggal pada usia 87 tahun pukul 7.00 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana, Jakarta, Senin (26/3/2018).

Anak keempat Probosutedjo, Rindang Sari Kurniawati, menuturkan bahwa ayahnya meninggal akibat faktor usia dan penyakit kanker tiroid yang telah dideritanya selama 20 tahun.

"Beliau sudah 20 tahun menderita penyakit kanker tiroid, sejak sekian lama berjuang. Kami mohon doanya untuk beliau, terima kasih," ujar Wati, sapaan akrabnya, dalam konferensi pers di kediaman Probosutedjo, Jalan Diponegoro Nomor 20, Jakarta Pusat, Senin (26/3/2018).

Menurut Wati, Probosutedjo dibawa ke RSCM Kencana sejak Kamis (22/3/2018) dalam kondisi sudah tidak sadar.

"Beliau sudah lama sakit. Saat dibawa ke RSCM sudah tidak sadar. Kami memang sudah mengikhlaskan beliau," kata Wati.

Kompas TV Dalam perjalanan hidupnya, Probosutedjo dikenal sebagai pengusaha ternama tanah air.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com