Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanda Hamidah: Generasi Milenial Butuh Pemimpin yang Responsif

Kompas.com - 01/03/2018, 22:35 WIB
Moh. Nadlir,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Garnita Malahayati Partai Nasdem DKI Jakarta, Wanda Hamidah mengatakan, generasi milenial saat ini adalah generasi yang suka dengan transparansi.

Generasi milenial, kata Wanda, juga membutuhkan sosok pemimpin yang responsif untuk menuntaskan berbagai masalah yang ada.

"Milenial suka transparansi, diskusi, responsif. Mereka butuh pemimpin yang responsif, mereka kan suka curhat colongan (curcol) dari kegelisahan kaum muda ini," ujar Wanda dalam diskusi yang digelar Vox Point Indonesia bertajuk "Berebut Suara Milenial" di Jakarta, Kamis (1/3/2018).

Tak cuma itu, kata Wanda, secara umum generasi milenial juga antipati terhadap politik. Namun, para anak "zaman now" tersebut justru punya ketertarikan akan isu-isu terkait keindonesiaan dan dunia internasional.

"Milenial ini kelihatan enggak peduli dengan politik, tapi mereka peduli dengan isu Indonesia dan dunia. Mereka sangat concern terhadap pendidikan dan pekerjaan," kata dia.

(Baca juga: Survei SMRC, Menakar Arah Suara Generasi Milenial pada Pilpres 2019)

Wanda juga mengungkapkan, kaum milenial cenderung dianggap masa bodoh, egois dan lainnya. Akan tetapi, lagi-lagi justru ada satu kelebihan kaum milenial saat ini yang tak dimiliki generasi sebelumnya, yakni berani mengambil risiko.

"Artinya mereka mau menginvestasikan waktu atau uang yang ada impact-nya. Kalau orang tua kan investasi yang mereka percaya, entah ada impact-nya atau tidak," kata Wanda.

Kompas TV Benarkah prediksi yang menyebut generasi milenial akan menjadi gelandangan karena tak mampu membeli rumah?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com