Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi Telah Kirim Tiga Nama Calon Deputi Gubernur BI ke DPR

Kompas.com - 30/01/2018, 23:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - ‎Presiden Joko Widodo telah mengirim tiga nama calon Deputi Gubernur Bank Indonesia kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk dilakukan uji kepatutan dan kelayakan.

"Per tanggal 15 Januari lalu, Presiden telah mengirimkan surat ke DPR dan mengirim tiga nama calon Deputi Gubernur BI untuk dilakukan fit‎ and proper test," tutur Juru bicara Presiden, Johan Budi di komplek Istana Negara, Jakarta, Selasa (30/1/2018).

Menurut Johan, ketiga calon pengganti Perry Warjiyo yaitu Dody Budi Waluyo, Doddy Zulverdi, dan Wiwiek Sisto Widayat.

Ketiganya merupakan hasil pertimbangan Jokowi berdasarkan usulan dari Gubernur BI Agus Martowardojo.

‎"Kalau Gubernur BI (usulan nama baru) belum, yang sudah adalah Deputi Gubernur Bank Indonesia," ujar Johan.

Diketahui, ketiga calon Deputi Gubernur BI merupakan pejabat senior BI yang mempunyai pengalaman di bidang moneter.

Dody Waluyo saat ini menjabat Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter. Sementara Doddy Zulverdi merupakan Kepala ‎Departemen Pengelolaan Moneter BI. Sedangkan Wiwiek Sisto menjabat Kepala Perwakilan BI Jawa Barat.

(Seno Tri Sulistiyono/Tribunnews.com)
--
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: "Jokowi Kirim Tiga Calon Deputi Gubernur Bank Indonesia ke DPR‎ Pengganti Perry Warjiyo"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com