Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI Instruksikan Komandan Satuan Waspadai Perang Asimetris

Kompas.com - 26/01/2018, 10:46 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berpesan, kepala satuan di TNI harus mencermati perkembangan lingkungan di masyarakat, baik nasional maupun global.

Langkah ini agar TNI mampu mengantisipasi dampak negatif dari sejumlah perkembangan tersebut.

Beberapa perkembangan lingkungan yang strategis dan harus dicermati, antara lain lahirnya tatanan dunia baru dalam bentuk uni-multipolar, ancaman terorisme, ancaman serangan siber, perang asimetri, proxy war, dan potensi kerawanan di lautan.

Secara khusus, Hadi meminta para komandan satuan di TNI mencermati fenomena perang asimetri.

"Perang asimetri ini akan bertransformasi kepada aspek kecepatan, jangkauan (sejauh mana daya rusak), dan daya hancurnya (seberapa besar daya rusak) di masyarakat," ujar Hadi saat memberikan pembekalan kepada 425 komandan satuan TNI di Hanggar Skuadron Udara 17 Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (25/1/2018), sebagaimana dikutip dari siaran pers resmi TNI.

Mencermati fenomena perkembangan itu, Hadi menegaskan, semua prajurit TNI tetap harus berorientasi pada profesionalisme prajurit. Jangan sampai ada prajurit yang terlibat di dalamnya.

"TNI harus tetap menjadi alat pertahanan negara yang pertama dan utama dalam menjaga keselamatan bangsa dan negara dari segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan, sekaligus gangguan," ujar Hadi.

Untuk mempertegas komitmen tersebut, Hadi telah menetapkan 11 program prioritas TNI, meliputi revitalisasi minimum essential forces, penyempurnaan doktrin TNI dan angkatan, penyempurnaan organisasi TNI, pengembangan SDM, pembangunan matra yang adaptif terhadap lingkungan strategis kekinian, pembentukan pasukan khusus gabungan, pengembangan sistem operasi tri matra berbasis network centric warfare, penguatan diplomasi militer, serta reformasi sistem pengadaan.

Pada kesempatan itu, Hadi sekaligus menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya kepada semua komandan satuan yang selama ini dinilai telah menunjukkan kerja yang baik, terutama komandan satuan di wilayah rawan, terdepan, dan terluar.

"Kalian yang menjadi garda setia dalam menjaga dan mengawal NKRI," lanjut Hadi.

Kompas TV Dokter umum, dokter spesialis, dan perawat dilepas langsung oleh Panglima TNI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com