Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI Diminta Segera Rotasi Edy Rahmayadi dari Pangkostrad

Kompas.com - 02/01/2018, 19:11 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi I DPR Charles Honoris meminta Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto segera mencopot Letjen Edy Rahmayadi dari posisi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).

Ini disebabkan Letjen Edy Rahmayadi sudah menyatakan diri untuk pensiun dini dan mundur dari TNI karena akan segera mengikuti rangkaian tahapan politik sebagai calon gubernur pada Pilkada Sumatera Utara.

"Rotasi pimpinan tertinggi di tubuh Kostrad tidak boleh terlalu lama dibiarkan menggantung," kata Charles dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/1/2018).

Apalagi, lanjut Charles, saat ini Letjen Edy Rahmayadi sudah tampak di publik melakukan aktivitas sebagai calon gubernur Sumatera Utara bersama partai-partai pendukungnya.

(Baca juga: Pangkostrad: Tak Ada yang Serius Urus Sumut, Makanya Saya Pulang)

Politisi PDI-P ini menekankan, pengganti Letjen Edy Rahmayadi harus memiliki kualifikasi yang baik dan teruji. Lebih penting lagi, pengganti Letjen Edy harus menjunjung tinggi profesionalitas dan jauh dari politik praktis.

Calon Pangkostrad, menurut Charles, setidaknya pernah menjadi komandan teritorial setingkat Pangdam sehingga memahami struktur dan komando organisasi di tubuh TNI AD.

"Penugasan di daerah yang dulunya rawan seperti Maluku, dan Papua bisa menjadi nilai tambah," kata dia.

Charles melihat ada beberapa perwira tinggi AD yang layak sebagai calon Pangkostrad pengganti Letjen Edy. Salah satunya Mayjen Doni Munardo yang saat ini bertugas sebagai Pangdam Siliwangi.

Sebelum bertugas sebagai Pangdam Siliwangi, Mayjen Doni Munardo juga sempat bertugas sebagai Pangdam Pattimura dan pernah memimpin pasukan elite sebagai Danjen Kopassus.

"Tapi, penunjukan Pangkostrad yang baru sepenuhnya wewenang KSAD dan Panglima TNI. Siapapun nantinya yang diangkat harus bisa berkontribusi menjadikan TNI institusi yang kuat dan profesional," ujarnya.

(Baca juga: Panglima TNI Izinkan Pangkostrad Edy Rahmayadi Maju di Pilgub Sumut)

Edy sebelumnya sudah dirotasi menjadi Perwira Tinggi Mabes TNI AD dalam rangka pensiun dini. Rotasi dilakukan oleh Gatot Nurmantyo di akhir masa jabatannya sebagai Panglima TNI.

Namun, Marsekal Hadi belakangan menganulir keputusan Gatot itu dan menyatakan Edy tetap menjabat Pangkostrad.

Hadi mengatakan, pembatalan rotasi itu sesuai kebutuhan organisasi TNI. Namun, Hadi mengaku tak mempermasalahkan rencana Pangkostrad Edy Rahmayadi untuk pensiun dini dan maju dalam pemilihan gubernur Sumatera Utara 2018.

"Ya, haknya. Haknya Pangkostrad," kata Marsekal Hadi di Monas, Jakarta, Kamis (21/12/2017).

Dihubungi terpisah, Kepala Pusat Penerangan TNI Fadhilah mengatakan, pernyataan tersebut bisa diartikan bahwa Panglima TNI sudah memberikan izin kepada Edy untuk pensiun diri dan maju Pilgub Sumut.

"Prinsipnya Panglima mengizinkan, saat ini administrasi sedang berproses sesuai prosedur yang berlaku," kata Fadhilah saat dihubungi Kompas.com, Jumat (22/12/2017).

Fadhilah menegaskan, langkah Panglima TNI menganulir rotasi itu tidak untuk menghambat langka Edy maju dalam Pilkada Sumut.

Kompas TV Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengisyaratkan akan melepas Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi maju dalam Pilgub Sumut 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com