Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terancam Tak Lolos ke DPR, PKS Minta Capresnya Kerja Keras

Kompas.com - 25/01/2018, 09:15 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai politik yang diprediksi terancam tak lolos ke DPR berdasarkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI).

Berdasarkan survei terakhir LSI, Januari 2018, elektabilitas PKS hanya sebesar 3,8 persen.

Padahal, untuk lolos ke DPR, parpol harus mendapatkan 4 persen suara sah nasional di Pemilu 2019.

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengaku, partainya akan menjadikan hasil survei LSI tersebut sebagai cambuk untuk meningkatkan elektabilitas.

"Hasil survei selalu baik untuk jadi cermin dan cambuk bagi PKS. Dan kita memperlakukannya secara proporsional," kata Mardani kepada Kompas.com, Kamis (25/1/2018).

Baca juga: Survei LSI: 5 Partai di DPR Terancam Tak Punya Kursi Lagi

Mardani beralasan, sejauh ini, PKS masih fokus pada pemenangan pilkada.

Pada Pilkada Serentak 2015, ia mengklaim PKS berhasil meraih 52 persen kemenangan. Sementara, pada Pilkada Serentak 2017, angkanya meningkat menjadi 56 persen.

Pada Pilkada Serentak 2018, PKS kembali menaikkan target kemenangan hingga 60 persen.

Sementara, untuk Pemilu 2019, persiapannya baru saja dilakukan dengan memilih 9 capres/cawapres.

Mereka adalah Ahmad Heryawan, Hidayat Nur Wahid, Anis Matta, Irwan Prayitno, Mohamad Sohibul Iman, Salim Segaf Al'Jufrie, Tifatul Sembiring, Al Muzammil Yusuf, dan Mardani Ali Sera.

"PKS sudah mengumumkan dan meminta sembilan capres/cawapresnya bekerja keras meningkatkan elektabilitas partai," kata Mardani.

Baca juga: Angka Survei Semakin Tinggi, Golkar Lebih Optimistis Hadapi 2019

Mardani yakin, cara ini akan efektif. Sebab, Pemilu 2019 berbeda dengan sebelumnya karena digelar secara bersama dengan Pilpres.

"Kajian kami ada band wagon effect atau cocktail effect, siapa yang punya capres atau cawapres akan mendulang insentif elektoral yang signifikan," kata Mardani.

Selain PKS, ada 4 parpol lain yang juga terancam tak lolos ke parlemen berdasarkan hasil survei LSI. Keempat parpol tersebut yakni

PPP dengan 3,5 persen, PAN 2,0 persen, dan Hanura 0,7 persen. Hanya Nasdem yang perolehan suaranya sedikit diatas ambang batas, yakni 4,2 persen.

Namun, karena margin of error survei ini 2,9 persen, maka perolehan NasDem masih tergolong riskan untuk tak lolos ambang batas parlemen 4 persen.

Survei dilakukan pada 7-14 Januari 2018 dengan responden sebanyak 1.200 orang yang dipilih berdasarkan multistage random sampling. Wawancara tatap muka dengan responden dilakukan serentak di 34 provinsi. Margin of error survei ini adalah plus minus 2,9 persen.

Kompas TV PKB menyodorkan Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Jokowi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Putusan MA: Lukai Akal dan Kecerdasan

Putusan MA: Lukai Akal dan Kecerdasan

Nasional
Istana Umumkan Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mengundurkan Diri

Istana Umumkan Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mengundurkan Diri

Nasional
Gus Yahya Puji Jokowi karena Berani Beri Izin Tambang Ke Ormas

Gus Yahya Puji Jokowi karena Berani Beri Izin Tambang Ke Ormas

Nasional
Tersangka Penyuap Eks Gubernur Papua Lukas Enembe Meninggal Dunia

Tersangka Penyuap Eks Gubernur Papua Lukas Enembe Meninggal Dunia

Nasional
Febri Diansyah Salami SYL Sebelum jadi Saksi di Persidangan

Febri Diansyah Salami SYL Sebelum jadi Saksi di Persidangan

Nasional
Survei Litbang Kompas: Mayoritas Pemilih Anies dan Ganjar Anggap Kementerian Ditambah untuk Bagi-bagi Kekuasaan

Survei Litbang Kompas: Mayoritas Pemilih Anies dan Ganjar Anggap Kementerian Ditambah untuk Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Jokowi Beri Ormas Izin Usaha Tambang, Dinilai Siasat Jaga Pengaruh Politik

Jokowi Beri Ormas Izin Usaha Tambang, Dinilai Siasat Jaga Pengaruh Politik

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': 42,3 Persen Publik Setuju Jumlah Kementerian Tetap 34

Survei Litbang "Kompas": 42,3 Persen Publik Setuju Jumlah Kementerian Tetap 34

Nasional
Ciptakan Wirausahawan Baru dan Sukses, Mensos Risma Luncurkan Program Pena Muda

Ciptakan Wirausahawan Baru dan Sukses, Mensos Risma Luncurkan Program Pena Muda

Nasional
Jika Kaesang Maju Pilkada, Jokowi dan Prabowo Jadi Faktor Penting

Jika Kaesang Maju Pilkada, Jokowi dan Prabowo Jadi Faktor Penting

Nasional
Partai Buruh dan KSPI Bakal Gugat Aturan Tapera ke MK dan MA

Partai Buruh dan KSPI Bakal Gugat Aturan Tapera ke MK dan MA

Nasional
Revisi UU Polri, KPK Tegaskan Tak Perlu Rekomendasi Lembaga Lain untuk Rekrut Penyidik-Penyelidik

Revisi UU Polri, KPK Tegaskan Tak Perlu Rekomendasi Lembaga Lain untuk Rekrut Penyidik-Penyelidik

Nasional
Menpan-RB Apresiasi Kantor Perwakilan RI Jadi Hub Layanan Pelindungan WNI

Menpan-RB Apresiasi Kantor Perwakilan RI Jadi Hub Layanan Pelindungan WNI

Nasional
Ramai-ramai Menyoal Putusan MA yang Buka Jalan bagi Kaesang

Ramai-ramai Menyoal Putusan MA yang Buka Jalan bagi Kaesang

Nasional
Tapera Ditolak Pekerja-Pengusaha, Pemerintah Lanjut Terus

Tapera Ditolak Pekerja-Pengusaha, Pemerintah Lanjut Terus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com