JAKARTA, KOMPAS.com - Polri belum bisa memastikan apakah anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) asal Indonesia Bahrun Naim telah tewas.
"Sampai detik ini informasinya belum bisa kita pastikan 100 persen, masih dalam investigasi mendalam," ujar Wakapolri Komjen Syafruddin di kantor Wakil Presiden RI, Jakarta, Senin (8/1/2018).
Menurut Syafruddin, kondisi di Suriah berbeda dengan negara lain atau di Indonesia. Karenanya butuh waktu untuk memastikan kebenaran tewasnya Bahrun Naim.
"Tunggulah ini tim, BNPT, dari Densus, BIN, kemudian pihak Kementerian Luar Negeri. Ini semua sedang melaksanakan investigasi itu. Nanti pasti diumumkan," ucap Syafruddin.
(Baca juga: Kapolri: Intelijen Belum Pastikan Tewasnya Bahrun Naim)
Syafruddin juga mengatakan, jika benar Bahrum Naim meninggal, hal itu belum tentu akan mempermudah pemberantasan terorisme di Tanah Air.
"Pemberantasan terorisme di tanah air, ini kita laksanakan simultan. Karena kita tahu, teroris ini bukan hanya Indonesia, teroris ini global. Extraordinary crime, dan menjadi kejahatan global, kejahatan dunia," kata dia.
"Kita tidak bisa mengukur parameternya seperti apa di Indonesia. Terorisme di Indonesia, bagaimana terorisme di global. Bagaimana pancingannya, dan lainnya," tambahnya.
Syafruddin pun menambahkan bahwa pihaknya akan senantiasa waspada terhadap persoalan terorisme di Indonesia.
"Oleh karena itu kita harus selalu waspada terhadap ini. Tidak ada kata selesai kalau terorisme, karena situasinya global," ungkap Syafruddin.
Bisa saja hoax
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, informasi tewasnya Bahrun Naim belum bisa dipastikan kebenarannya. Kabar tersebut baru sebatas informasi yang beredar di media sosial.
Tito mengatakan, Polri telah berkomunikasi dengan sumber-sumber lain untuk memastikan kebenaran informasi yang beredar tersebut.
"Kami sudah konfirmasi dengan beberapa sumber lain. Intelijen yang punya akses di sana, mereka belum mengetahui pastinya," kata Tito di Gedung Rupatama, Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/12/2017).
(Baca juga: Pastikan Tewasnya Bahrun Naim, Polri Koordinasi dengan AS dan Inggris)
Sejauh ini, kata Tito, pihaknya terus melakukan pendalaman informasi hingga diketahui kondisi simpatisan ISIS asal Indonesia itu.
Menurut Tito, informasi tersebut bisa saja benar, bisa saja hoax. Sebab, kabar soal kematian Bahrun Naim bukan kali ini saja merebak.