JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyampaikan permohonan maaf kepada umat Katolik khususnya di Jakarta. Permohonan maaf itu ia sampaikan saat datang ke Gereja Katedral, Minggu (24/12/2017) sekitar Pukul 21.00 WIB.
"Mohon maaf dari Kapolri, Panglima TNI, Pangdam, Kapolda, mohon maaf kalau seolah-oleh di Jakarta (pengamannya ketat)," ujarnya dihadapan ribuan jemaat Misa Natal Gereja Katedral.
"Semata-mata untuk memberikan jaminan kepada bapak ibu sekalian agar bisa beribadah dengan tenang, dengan khusyu tanpa ada gangguan apapun juga," sambung dia.
Pengamanan Natal di Gereja Katedral memang ketat. Sejak Minggu siang, sekitar kawasan gereja disisir dan disterilisasi oleh petugas dengan menggunakan anjing pelacak.
Baca juga : Membungkus Pancasila di Gereja Katedral Jakarta
Puluhan Polisi disiagakan disekitar gereja yang dibangun pada 1901 itu, lengkap dengan senjata laras panjangnya. Tak ketinggalan beberapa kendaraan taktis disiagakan di depan Katedral.
Sementara di dalam, semua masyarakat yang akan masuk ke Gereja Katedral harus melewati alat metal ditektor. Semua tas atau barang bawaan pun diperiksa satu persatu oleh petugas yang berjaga.
Pengamanan kian ketat pada malam hari. Petugas yang bersiaga kian banyak, tak hanya Polisi namun juga anggota TNI.
Meski begitu, Mendagri menuturkan bahwa pengamanan yang ketat itu di lakukan semata-mata untuk memastikan ibadah Misa Natal berjalan aman.
Baca juga : Jemaah yang Mau Misa Malam Natal Dalam Gereja Katedral Wajib Registrasi
"Selamat hari Natal semoga karunia dan kasih tuhan akan membuat kita semua bangsa Indonesia , khususnya umat Katolik diberikan kesuksesan, kebahagiaan, damai di hati," ucap Mendagri.