Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiranto Gelar Rakor, Bahas Penanganan Kejadian Luar Biasa Difteri

Kompas.com - 19/12/2017, 13:21 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menggelar rapat koordinasi terkait munculnya penyakit difteri di beberapa wilayah.

Hadir dalam rapat tersebut Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, perwakilan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Komunikasi dan Informatika, TNI-Polri, dan lembaga terkait.

"Kami tentu rapatkan ini dengan Menko Polhukam karena kita ketahui difteri sudah menjadi masalah di negara ini. Kami meminta ada koordinasi untuk menangani masalah ini dengan kementerian atau lembaga lain karena kami tidak bisa bekerja sendiri," ujar Nila saat ditemui seusai rapat di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (19/12/2017).

"Tadi di rapat difteri diakui sebagai kejadian luar biasa, kami harus melakukan penanganan dengan sebaik-baiknya," katanya.

(Baca juga: Semangat Tinggi Bocah SD Penderita Difteri Ingin Segera Sekolah)

Nila menegaskan bahwa Kementerian Kesehatan telah melakukan upaya pencegahan melalui Outbreak Response Immunization (ORI).

Ia juga memastikan jumlah vaksin cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh daerah yang warganya terjangkit difteri.

Namun, lanjut Nila, Kemenkes mengalami kendala dalam hal pendistribusian vaksin ke sejumlah daerah. Oleh karena itu, Kemenkes harus menjalin kerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri dan TNI-Polri.

"Walaupun Kemenkes sudah melakukan upaya pencegahan, tetapi masih ada kendala. Makanya kami minta kerja sama dengan TNI-Polri dan Kemendagri karena permasalahan ini ada di daerah-daerah di mana pemda juga harus terlibat," ucap Nila.

(Baca juga : Tiga Warga Bima Dinyatakan Diduga Difteri)

Vaksinnya cukup, cuma masalahnya dalam membawa vaksin itu harus punya tempat khusus yang ada pendinginnya. Ini yang barangkali harus diatur," kata Nila.

Kemenkes juga telah menyediakan antidifteri serum (ADS) bagi pasien. ADS merupakan obat atau antibodi yang paling efektif pada pasien yang positif difteri. Nila memastikan ketersediaan ADS yang berasal dari Biofarma tercukupi.

Hingga November 2017, terdapat 20 provinsi yang telah melaporkan adanya difteri dengan 593 kasus dan 32 kematian.

Kemenkes pun telah melakukan imunisasi ulang atau ORI pada 11 Desember 2017 di tiga provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Ketiga provinsi ini dipilih karena tingginya prevalensi dan kepadatan masyarakat.

Kompas TV Pihak RSPI tengah merawat 90 pasien difteri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com