BANDUNG, KOMPAS.com - Polrestabes Bandung menjaring 204 preman di beberapa titik di Kota Bandung.
Ini dilakukan melalui Operasi Cipta Kondisi sebagai tindak lanjut dari intruksi Kapolri Jendral (Pol) Tito Karnavian beberapa waktu lalu.
"Ada 204 orang yang kami jaring dari terminal, pasar, perempatan jalan dan lain-lain. Ini akan terus kami lakukan sampai tahun baru," terang Kapolda Jabar, Irjen Pol Agung Budi Maryoto, di Mapolrestabes Bandung, Kota Bandung, Jumat (8/12/2017).
Menurutnya, kegiatan cipta kondisi ini merupakan salah satu upaya untuk menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Tak hanya itu, adanya laporan dan keluhan dari masyarakat terkait gangguan para preman di terminal, dan pasar pun menjadi salah satu faktor diadakannya kegiatan ini.
"Bandung ini kota wisata, jadi harus terjaga kamtibmasnya. Dengan begitu, wisatawan yang datang ke kota Bandung ini terhindar dari gangguan," pungkasnya.
Melalui kegiatan ini, pihaknya berharap kota kembang ini bisa bersih dari aksi premanisme dan kejahatan jalanan sehingga wisatawan yang datang berwisata ke Kota Bandung dapat menikmati liburannya dengan aman dan nyaman.
"Sehingga nanti pas libur panjang aman, Bandung Aman, karenanya dari sekarang dibersihkan," ujarnya.
Ratusan orang yang terdiri dari preman, calo, pengamen jalanan ini dikumpulkan di halaman Mapolrestabes Bandung, untuk nanti kemudian dilakukan pendataan dan dibina untuk menjaga keamanan di Kota Bandung.
"Polda dan jajaran lakukan razia kalau ada buktinya proses hukum, kalau ada anak dibawah umur kami panggil orang tuanya, dan nanti ada pernyataan," jelasnya.
Pihaknya mengimbau kepada pemerintah daerah untuk lebih memperhatikan warganya, pasalnya beberapa orang yang terjaring tersebut sebagian besar adalah tuna karya.
"Pemerintah, khususnya Dinas Sosial harus dipikirkan solusinya, karena mereka ini kan masyarakat kita yang harus dibantu juga," ucapnya.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Yusri Yunus menambahkan kegiatan serupa pun dilakukan di wilayah hukum Polres Ciamis. Sekitar 14 orang terjaring razia.
"Dari hasil Pulbaket kelompok ini diduga meresahkan masyarakat maupun pengguna jalan," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.