Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Jaring Ratusan Preman di Kota Bandung.

Kompas.com - 09/12/2017, 05:13 WIB
Agie Permadi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Polrestabes Bandung menjaring 204 preman di beberapa titik di Kota Bandung.

Ini dilakukan melalui Operasi Cipta Kondisi sebagai tindak lanjut dari intruksi Kapolri Jendral (Pol) Tito Karnavian beberapa waktu lalu.

"Ada 204 orang yang kami jaring dari terminal, pasar, perempatan jalan dan lain-lain. Ini akan terus kami lakukan sampai tahun baru," terang Kapolda Jabar, Irjen Pol Agung Budi Maryoto, di Mapolrestabes Bandung, Kota Bandung, Jumat (8/12/2017).

Menurutnya, kegiatan cipta kondisi ini merupakan salah satu upaya untuk menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat.

Tak hanya itu, adanya laporan dan keluhan dari masyarakat terkait gangguan para preman di terminal, dan pasar pun menjadi salah satu faktor diadakannya kegiatan ini.

"Bandung ini kota wisata, jadi harus terjaga kamtibmasnya. Dengan begitu, wisatawan yang datang ke kota Bandung ini terhindar dari gangguan," pungkasnya.

Melalui kegiatan ini, pihaknya berharap kota kembang ini bisa bersih dari aksi premanisme dan kejahatan jalanan sehingga wisatawan yang datang berwisata ke Kota Bandung dapat menikmati liburannya dengan aman dan nyaman.

"Sehingga nanti pas libur panjang aman, Bandung Aman, karenanya dari sekarang dibersihkan," ujarnya.

Ratusan orang yang terdiri dari preman, calo, pengamen jalanan ini dikumpulkan di halaman Mapolrestabes Bandung, untuk nanti kemudian dilakukan pendataan dan dibina untuk menjaga keamanan di Kota Bandung.

"Polda dan jajaran lakukan razia kalau ada buktinya proses hukum, kalau ada anak dibawah umur kami panggil orang tuanya, dan nanti ada pernyataan," jelasnya.

Pihaknya mengimbau kepada pemerintah daerah untuk lebih memperhatikan warganya, pasalnya beberapa orang yang terjaring tersebut sebagian besar adalah tuna karya.

"Pemerintah, khususnya Dinas Sosial harus dipikirkan solusinya, karena mereka ini kan masyarakat kita yang harus dibantu juga," ucapnya.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Yusri Yunus menambahkan kegiatan serupa pun dilakukan di wilayah hukum Polres Ciamis. Sekitar 14 orang terjaring razia.

"Dari hasil Pulbaket kelompok ini diduga meresahkan masyarakat maupun pengguna jalan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com