Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecam Bom Masjid di Mesir, PPP Minta PBB dan OKI Turun Tangan

Kompas.com - 26/11/2017, 23:32 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPP Parta Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Arwani Thomafi mengecam keras peristiwa penembakan sekaligus pemboman Masjid Ar Raudah di Sinai Utara, Mesir, Jumat (24/11/2017).

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan juga Organisasi Konferensi Islam (OKI) diharapkan turun tangan untuk memastikan teror semacaman ini tak terulang di kemudian hari. Organisasi masyarakat keagamaan di Indonesia, diharapkan juga tanggap dengan situasi seperti ini. 

"Aksi bom yang terjadi di Mesir menegaskan bahwa aksi teror sama sekali tidak terkait dengan Islam. Terang sekali bahwa korban dan segala kerugian berada di pihak Islam. Kelompok yang menjalankan aksi teror jelas tidak mewakili siapapun dalam Islam," ujar Arwani melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (26/11/2017).

Baca juga : Pemerintah Diminta Galang Solidaritas Internasional Sikapi Serangan Bom Masjid di Mesir

Arwani menegaskan bahwa aksi tersebut harus dilawan bersama-sama, khususnya oleh negara-negara Islam. Sebab, aksi pelaku merugikan sekaligus mencoreng Islam secara keseluruhan.

Arwani pun mendesak sejumlah pihak untuk melakukan tindakan nyata agar aksi teror serupa tidak terulang di masa yang akan datang.

Pertama, kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Arwani mendesak PBB mengeluarkan kebijakan khusus agar teror tidak terulang. Selain itu, juga memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman teror yang sewaktu-waktu bisa muncul tanpa pandang negara dan tempat.

Baca juga : Korban Tewas Serangan di Masjid Mesir Capai 305 Orang

Kedua, mendorong negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI) mengeluarkan komitmen bersama melawan kelompok teror yang mengatasnamakan Islam.

"Misalnya dengan menggalang kekuatan antarnegara, karena gerakan teror ini nyatanya merupakan gerakan global," ujar Anggota Komisi I DPR RI tersebut,

Ketiga, mendorong aparat keamanan Indonesia tetap waspada dan meningkatkan upaya deteksi dini atas tindakan teror. 

Baca juga : Jokowi: Indonesia, Saya, Mengutuk Keras Serangan Bom di Mesir

Terakhir, mendorong organisasi berbasis keagamaan di Tanah Air untuk melakukan komunikasi intensif dengan kelompok sipil berbasis keagamaan di negara-negara Islam lainnya.

"Ini untuk menguatkan penyebaran paham keagamaan yang moderat sekaligus mendorong dialog antaragama untuk meminimalisir gerakan teror yang dibalut isu agama," ujar Arwani yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi PPP di MPR RI itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Nasional
Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Nasional
Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Nasional
Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

Nasional
Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Nasional
745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

Nasional
Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Nasional
Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Nasional
Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Nasional
Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Nasional
Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Nasional
Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Nasional
Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko 'Deadlock'

Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko "Deadlock"

Nasional
Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com