Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayo Ikuti, Lari Sambil Kampanye Stop Kekerasan terhadap Perempuan!

Kompas.com - 24/11/2017, 12:29 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komnas Perempuan beserta organisasi masyarakat sipil akan memulai kembali kampanye 16 hari antikekerasan terhadap perempuan.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, kampanye itu akan diperingati mulai tanggal 25 November hingga 10 Desember 2017.

Sampai saat ini, tercatat lebih dari 130 kegiatan kampanye diselenggarakan di penjuru Indonesia. Salah satu acara yang akan dilaksanakan, yakni di Ibu Kota Jakarta, bertajuk "Fight Back Run".

"Fight Back Run merupakan sebuah kampanye mendukung pengesahan RUU penghapusan kekerasan seksual. Harapannya adalah supaya pemerintah segera mengesahkan RUU menjadi Undang-Undang," ujar Virlian Nurkristi Direktur Program Indonesia untuk Kemanusiaan, yang mengurus acara itu, dalam konferensi pers di Kantor Komnas Perempuan, Jakarta Pusat, Jumat (24/11/2017).

Acara Fight Back Run berbentuk kegiatan lari dan dilaksanakan bertepatan dengan Car Free Day 26 November 2017.

Dimulai dari titik awal, yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat, peserta menempuh jarak lari 5 kilometer.

"Untuk memeriahkan acara lari ini, peserta diajak untuk memakai atribut tentang stop kekerasan seksual atau kekerasan terhadap perempuan. Peserta dapat berkreasi sebebas mungkin," ujar Virlian.

Fight Back Run juga menjadi sarana 'fundraising' untuk Pundi Perempuan. Dana yang didapatkan dari acara itu nantinya akan dipergunakan untuk membantu perempuan yang menjadi korban kekerasan di seluruh Indonesia.

Rencananya, acara lari itu akan diikuti sejumlah tokoh. Salah satunya Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Para selebritis juga telah mengonfirmasi kehadirannya. Antara lain Lala Karmela, Putri Patricia, Dimas Beck, Nova Eliza dan Tere Sisterhoodgigs.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com