Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konstruksi Tol Pasuruan-Probolinggo Roboh, Kualitas Bangunan Jadi Sorotan

Kompas.com - 30/10/2017, 09:42 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Timur II (Pasuruan, Probolinggo) Mukhamad Misbakhun menyesalkan robohnya konstruksi bangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Tol Pasuruan–Probolinggo di Desa Cukurgondang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Minggu (29/10/2017).

Peristiwa ini menyebabkan satu pekerja meninggal dan dua lainnya luka-luka.

Berita Foto: Konstruksi Tol Pasuruan-Probolinggo Roboh

Wakil Sekjen DPP Partai Golkar ini meminta pihak yang berwenang mengusut tuntas penyebab kecelakaan kerja tersebut. Ia juga menyoroti kualitas konstruksi tol itu.

"Apakah ada kelalaian. Juga diusut apakah ada penurunan kualitas atas bahan bangunan yang digunakan sehingga tidak sesuai dengan standar yang diwajibkan," kata Misbakhun dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/10/2017).

Konstruksi bangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Tol Pasuruan ? Probolinggo (Paspro) yang ambruk di Desa Cukurgondang, Grati, Pasuruan, Minggu (29/10). Satu pekerja meninggal dunia, dua orang mengalami luka-luka dan empat kendaraan tertimpa ambruk. ANTARA FOTO/Arifin/Um/pd/17ANTARA FOTO/Umarul Faruq Konstruksi bangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Tol Pasuruan ? Probolinggo (Paspro) yang ambruk di Desa Cukurgondang, Grati, Pasuruan, Minggu (29/10). Satu pekerja meninggal dunia, dua orang mengalami luka-luka dan empat kendaraan tertimpa ambruk. ANTARA FOTO/Arifin/Um/pd/17

Misbakhun menyampaikan duka cita atas kecelakaan kerja pembangunan jalan tol tersebut.

“Mereka menjadi Syahid karena sedang bekerja untuk menghidupi keluarga mereka. Menjalankan kewajiban utama,” kata Misbakhun.

Baca: Robohnya Konstruksi Jembatan Tol di Pasuruan Tewaskan Satu Pekerja

Misbakhun berharap, keluarga korban yang ditinggalkan diberikan kesabaran, ketabahan, dan ikhlas dalam menerima cobaan ini.

Dia juga mengingatkan kepada pihak terkait agar keluarga korban mendapatkan hak-haknya.

“Keluarga korban harus mendapatkan hak-hak yang sudah diatur sebagai pihak yang berhak menerima santunan dari kecelakaan kerja yang terjadi,” kata Misbakhun.

Kompas TV Mereka adalah para pekerja yang saat kejadian sedang bekerja menaikkan girder tol bersama tiga korban.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com