Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Restui Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2034

Kompas.com - 25/09/2017, 21:19 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo merestui dan mendukung Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034 bersama negara-negara di Asia Tenggara.

"Endorsment (dukungan) dari Presiden sudah diberikan melalui Pak Mensesneg untuk mengajukan niat sebagai tuan rumah World Cup 2034," kata Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki kepada Kompas.com, Senin (25/9/2017).

Surat resmi dukungan dari pemerintah sudah dikirimkan kepada Presiden Federasi Sepakbola ASEAN (AFF) HRH Sultan Haji Ahmad Shah pada 22 September lalu.

Dalam salinan surat yang didapat Kompas.com, disebutkan bahwa pemerintah menyatakan komitmennya untuk mendukung inisiatif PSSI dan AFF untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034.

Menurut pemerintah, menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034 tak hanya memajukan industri sepak bola, tapi juga dapat meningkatkan popularitas suatu kawasan sebagai tujuan wisata internasional.

Surat tersebut ditandatangani Menteri Sekretaris Negara Pratikno serta ditembuskan ke Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.

"Kemarin surat dari Mensesneg itu telah diterima dan jadi referensi AFF Council Meeting. Seluruh delegasi memberikan approval sekaligus dukungannya," ujar Teten.

Teten memastikan, dalam waktu dekat, PSSI dan pemerintah akan memformulasikan rencana strategis untuk megaproyek ini.

Kompas TV Mereka meminta FIFA mencabut Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com