JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyatakan, Indonesia sudah meraih kepercayaan dari publik internasional soal kemudahan berinvestasi. Jokowi pun meminta jajaran menteri memanfaatkan momentum tersebut dengan baik.
Hal tersebut diungkapkan Presiden Jokowi saat memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (29/8/2017) siang.
"Sekarang ini kita memiliki momentum kepercayaan internasional terhadap negara kita. Ini yang harus kita manfaatkan betul-betul, secepat-cepatnya. Momentum tidak akan datang dua atau tiga kali. Ini momentumnya sudah di tangan," ujar Jokowi.
Indonesia memperoleh predikat sebagai negara yang layak investasi. Penilaian dan predikat disematkan sejumlah lembaga pemeringkat internasional, semisal Fitch Ratings, Moody's, Standard and Poor's dan United Nations Conference on Trade and Developments.
Lembaga terakhir menempatkan Indonesia di peringkat empat sebagai negara dengan tujuan investasi yang prospektif dalam kurun waktu 2017-2019.
(Baca juga: Jokowi Minta Perusahaan Jepang Perluas Investasi ke Luar Jawa)
Jokowi melanjutkan, kondisi dalam negeri juga menunjukkan semakin mudahnya berinvestasi di Indonesia.
"Juga ada turunnya BI 7-Day Reverse Repo Rate menjadi 4,5 persen. Ini menjadi momentum. Momentumnya bertumpuk-tumpuk. Jangan ada yang tidak mengerti adanya momentum ini," tutur Jokowi.
Jokowi pun meminta semua kementerian dan lembaga untuk menjaga agar momentum ini dimanfaatkan. Dengan demikian, rakyat dan negara dapat meraih keuntungan.
"Jangan sampai ada kementerian-kementerian yang masih menghambat dan belum peduli terhadap momentum ini sehingga masih bekerja rutinitas, monoton dan tidak memiliki terobosan," ucap dia.