Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sarung Ulama di Istana Presiden...

Kompas.com - 14/07/2017, 07:57 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Suatu hari, Megawati kecil terkejut mendapati ayahnya, Soekarno, sedang menerima tamu di Istana Kepresidenan. Ia heran karena tamu ayahnya hanya menggunakan sarung dan sandal.

Padahal, mereka sedang bertemu Presiden, di Istana Presiden pula. Menurut Megawati, Istana Kepresidenan saat itu mempunyai disiplin yang ketat dalam mengatur gaya berpakaian tamu yang datang.

"Saya saja tidak boleh pakai sandal kalau ada tamu, mesti bersepatu. Kenapa Bapak izinkan mereka pakai sandal? Pakai sarung?" kata Megawati kecil kepada Soekarno.

Soekarno pun menjelaskan kepada Megawati kecil bahwa tamunya itu adalah pada ulama. Mereka ikut berjuang dan berperan besar dalam kemerdekaan Indonesia.

Soekarno juga banyak berdiskusi dengan para ulama bagaimana sebaiknya menjalankan pemerintahan berlandaskan hukum dan ajaran IUslam. Oleh karena itu, Soekarno tidak berani mengatur gaya berpakaian para ulama tersebut.

"Ayah saya selalu mengatakan, 'Kalau tanpa mereka sebagai garda terdepan ketika membentuk Indonesia, mungkin kita tetap akan dijajah'," kata Megawati.

(Baca: Megawati: Ayah Saya Mengatakan, Tanpa Ulama Kita Masih Dijajah)

Kisah ini diceritakan Presiden kelima RI tersebut saat menjadi pembicara dalam Halaqah Nasional Ulama se-Indonesia di Jakarta, Kamis (13/7/2017) kemarin.

Ratusan ulama yang hadir pada acara itu memakai sarung, dan mereka tertawa lepas mendengar kisah Megawati itu. Sebagian juga ada yang bertepuk tangan memberikan apresiasi.

Perihal penggunaan sarung dan sandal oleh para ulama saat mendatangi Istana Kepresidenan juga masih terjadi di era Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur.

Dikutip dari buku Ger-geran Bersama Gus Dur, Edisi Spesial Mengenang Gus Dur (2010), mantan Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama ini memang dikenal sebagai figur santai yang hobi memakai sandal.

Bahkan, KH Mustofa Bisri atau Gus Mus diceritakan pernah mendatangi Gus Dur di Istana Kepresidenan dengan memakai sarung dan sandal jepit. Gus Mus menyatakan bahwa dia tidak khawatir jika tidak diperbolehkan masuk ke Istana.

"Kalau saya dilarang masuk, saya protes. Presidennya saja tidak pakai sepatu," ucap Gus Mus, berseloroh.

Istana kini

Di era Presiden Joko Widodo saat ini, aturan berpakaian di Istana Presiden juga masih sangat ketat. Seluruh tamu yang hadir dilarang pakai celana jeans. Aturan tersebut terpampang jelas di depan gerbang masuk Istana yang dikawal Pasukan Pengamanan Presiden.

Politisi PDI-P Adian Napitupulu, pernah tidak diperbolehkan masuk karena pakai celana jeans ke Istana. Padahal, anggota DPR itu datang untuk memenuhi undangan diskusi di Kantor Staf Presiden, bukan untuk bertemu Presiden Jokowi.

(Baca: Adian Napitupulu Geram Dilarang Masuk Istana karena Pakai "Jeans")

Halaman:


Terkini Lainnya

Jokowi: Kota Masa Depan Harus Ramah Pejalan Kaki, Disabilitas dan Perempuan

Jokowi: Kota Masa Depan Harus Ramah Pejalan Kaki, Disabilitas dan Perempuan

Nasional
Laporan BPK 2021: Ada Data Pensiunan Ganda di Tapera, Saldo Rp 3,3 M Jadi 6,6 M

Laporan BPK 2021: Ada Data Pensiunan Ganda di Tapera, Saldo Rp 3,3 M Jadi 6,6 M

Nasional
Ormas Keagamaan Kelola Tambang: Atur Pertanggungjawaban Kesalahan Pengelolaan

Ormas Keagamaan Kelola Tambang: Atur Pertanggungjawaban Kesalahan Pengelolaan

Nasional
Indonesia Usulkan Makan Siang Gratis jadi Program Satgas Global Melawan Kelaparan dan Kemiskinan

Indonesia Usulkan Makan Siang Gratis jadi Program Satgas Global Melawan Kelaparan dan Kemiskinan

Nasional
Laporan BPK 2021: Tapera Tak Kembalikan Uang Ratusan Ribu Peserta Senilai Rp 567 M

Laporan BPK 2021: Tapera Tak Kembalikan Uang Ratusan Ribu Peserta Senilai Rp 567 M

Nasional
Mundur sebagai Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe Sampaikan Terima Kasih ke Jokowi

Mundur sebagai Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe Sampaikan Terima Kasih ke Jokowi

Nasional
KPU Dianggap Bisa Masuk Jebakan Politik jika Ikuti Putusan MA

KPU Dianggap Bisa Masuk Jebakan Politik jika Ikuti Putusan MA

Nasional
Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Nasional
KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Nasional
Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Nasional
Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasional
Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana dengan Kaesang pada Pilkada Jakarta?

Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana dengan Kaesang pada Pilkada Jakarta?

Nasional
[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

Nasional
[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com