Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Gubernur dan Wagub Baru Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Aceh

Kompas.com - 11/07/2017, 17:50 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyoroti pertumbuhan ekonomi yang rendah di Provinsi Aceh.

Dalam rapat terbatas membahas evaluasi proyek strategis dan program prioritas di Provinsi Aceh, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (11/7/2017), Jokowi menyebut, gubernur dan wakil gubernur memiliki pekerjaan rumah yang besar untuk memajukan Aceh.

"Berdasarkan data yang saya miliki, pertumbuhan ekonomi di Aceh pada kuartal I 2017 tercatat 2,87 persen. Masih di bawah pertumbuhan ekonomi nasional yang pada kuartal I 2017 tumbuh 5,01 persen," ujar Jokowi.

"Oleh sebab itu, Gubernur dan Wagub serta seluruh jajaran Pemerintah Provinsi Aceh memiliki pekerjaan rumah yang besar,  kerja keras, dan mengelola serta memanfaatkan potensi keunggulan Aceh agar dapat mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi sekaligus memberikan kesejahteraan bagi rakyat Aceh," lanjut dia.

Baca: Ini Alasan Jokowi Undang Gubernur dan Wagub Aceh Makan Siang di Istana

Dengan modal kekayaan alam dan potensi yang dimiliki Aceh, Presiden yakin Pemerintah Daerah Aceh bisa mewujudkan pemerataan pembangunan sekaligus menekan pengangguran di provinsi itu yang mencapai 7,93 persen.

Jokowi ingin Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh yang baru saja dilantik, Irwandi Yusuf dan Nova Iriansyah, fokus mengembangkan sektor unggulan, misalnya industri pertanian hingga hilirisasi industri.

Presiden juga mengingatkan agar pembangunan yang dilaksanakan tetap menjunjung tinggi nilai budaya, kearifan lokal, serta mendorong partisipasi warga Aceh.

"Untuk menopang sektor unggulan, pemerintah pusat akan mempercepat proyek infrastruktur di Aceh mulai dari pembangunan beberapa bendungan, pembangkit tenaga listrik, sampai percepatan pembangunan infrastruktur untuk Kawasan ekonomi khusus di Lhoksumawe," ujar Jokowi.

Kompas TV Sejumlah keripik diproduksi di wilayah Saree bisa dijadikan salah satu oleh-oleh keluarga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin Jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin Jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com